ANALISIS PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH DI PT. BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG MATARAM

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan penyelesaian pembiayaan bermasalah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dan studi kasus di PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Mataram. Dalam penelitian ini di gunakan dua metode pengambilan data yaitu data primer dan data sekunder. Adapun jumlah subjek dalam penelitian ini adalah sebanyak 6 orang ( Kepala Pimpinan, Pegawai dan Nasabah di PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Mataram. Adapun teknik pengumpulan data yang di gunakan untuk menggali informasi mengenai penyelesaian pembiayaan bermasalah di antaranya adalah Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Dalam analisis data pada penelitian kualitatif deskriptif ada tiga kegiatan yang dilakukan yaitu: Data Reduksi, data Display dan Conclusion Drawing (Penarik Kesimpulan). Hasil penelitian yang didapatkan yaitu: 1) Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Mataram. Di selesaikan dengan langkah sebagai berikut: Rescheduling (Penjadwalan Kembali), Reconditioning (Persyaratan Kembali), Restructuring (Pentaan Kembali), dan Penyitaan Jaminan. 2) Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Pembiayaan Bermasalah di PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Mataram. Yaitu sebagai berikut: Faktor Intern Bank Muamalat Cabang Mataram yaitu: Pertama Kelalaian karyawan dalam menerapkan peraturan pemberian pembiayaan yang telah ditetapkan. Seperti analisa agunan yang kurang memenuhi standar. Kedua Terlalu mudah memberikan pinjaman yang sinyalir disebabkan kerana adanya kedekatan antara oknum karyawan dengan debitur sehingga melanggar standar kelayakan permohonan pinjaman yang diajukan. Ketiga Adanya sebagian pembiayaan yang berkosentrasi pada sekelompok debitur atau sektor usaha riil yang beresiko tinggi pada kerugian. Ke Empat Tidak adanya bimbingan dan pengawasan pimpinan kepada karyawan /staf bagian pembiayaan. 2) Faktor Anggota (Debitur) terdapat beberapa faktor yaitu: Pertama Karakter anggota kurang memenuhi syarat dalam prinsip pembiayaan dikarenakan dalam menjalankan usaha, anggota kurang menguasai dalam bidang usahanya yang mengakibatkan salah penggunaan dalam pengelolaannya, sehingga anggota dalam melaksanakan kewajiban dalam pembayaran angsuran mudharabah terjadi kemacetan. Kedua Kondisi anggota keluarga yang mengalami problem diantaranya perceraian, kematian, sakit yang berkepanjangan juga berpengaruh pada kelancaran kewajiban anggota untuk membayar angsuran kepada Bank Muamalat Cabang Mataram. Ketiga Penyalahgunaan anggota dalam memakai dana usaha untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat konsumtif juga menjadi salah satu faktor dalam pembiayaan bermasalah dalam pembiayaan mudharabah pada Bank Muamalat Cabang Mataram bahkan faktor inilah yang mendominasi penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah pada Bank Muamalat Cabang Mataram. Jika dalam pemakaian dana oleh anggota terjadi penyalahgunaan, secara otomatis dalam menggunakan dana secara produktif mengalami hambatan. Maka anggota dalam membayar angsuran mengalami pembiayaan bermasalah. Ke Empat Anggota dalam menjalankan usahanya terjadi masalah yang disebabkan kurang likuiditas keuangan yang serius. Sehingga dalam menjalankan usahanya, anggota mengalami kesulitan untuk mengembangkan usahanya. Kata Kunci: Penyelesaian, Pembiayaan Bermasalah