PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MENGANALISIS SEBARAN DAN KLASIFIKASI POTENSI AIR TANAH DI KECAMATAN JEROWARU KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Sumber terpenting bagi kehidupan manusia dan segala makhluk hidup yang terdapat di bumi adalah air. Air yang terdapat di bumi sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Menurut RTRW Kabupaten Lombok Timur Tahun 2012-2031. Kecamatan Jerowaru termasuk dalam salah satu dari tujuh kecamatan yang berpotensi rawan bencana kekeringan. Menurut BPBD Kabupaten Lombok Timur kekeringan yang terjadi sudah menjadi siklus tahunan daerah-daerah yang terdampak kekeringan karena adanya pemanasan global. Untuk memenuhi kebutuhan akan permintaan air, BPBD Kabupaten Lombok Timur telah mendistribusikan air bersih sebanyak 10 tangki mobil setiap harinya, pendistribusian air ini kurang optimal dikarenakan lokasi wilayah cukup jauh dan sulit ditempuh. Untuk mengurangi dampak terjadinya kekurangan pasokan air bersih maka perlu melakukan analisis sebaran dan klasifikasi potensi air tanah di Kecamatan Jerowaru. Metode dalam penelitian menggunakan tahapan Penginderaan Jauh yang berguna mendapatkan informasi mengenai indeks vegetasi di Citra Landsat 8. Sistem Informasi Geografis berguna mendapatkan peta potensi air tanah melalui tahapan simulasi tumpang tindih (Overly) terhadap parameter indeks vegetasi, kelerengan, jenis tanah, jenis batuan, curah hujan, dan penggunaan lahan, jenis tanah, sehingga didapat sebaran potensi akuifer, selanjutnya dilakukan lagi tahapan tumpang tindih (Overly) potensi akuifer terhadap cekungan tanah untuk mendapatkan sebaran potensi air. Hasil dalam penelitian ini didapatkan bahwa potensi air tanah di Kecamatan Jerowaru dari 11 desa yang berpotensi memiliki air tanah. Dan yang tidak memiliki potensi air tanah terdiri dari 4 desa yaitu Desa Ekas Buana, Desa Kwang Rundun, Desa Seriwe, Dan Sekaroh. Dengan klasifikasi potensi air tanah rendah dengan luas 18,31Ha, potensi sedang sebesar 474,43 Ha, potensi tinggi sebesar 5406,49 Ha. Sedangkan daerah yang tidak memiliki potensi air tanah yaitu desa Sekaroh, Ekas Buana, Kwang Rundun, dan Seriwe dengan total luas darah tidak berpotensi air tanah sebesar 8378,79 Ha