TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI HASIL PERTANIAN TEMBAKAU (STUDI DI DESA KERONGKONG KECAMATAN SURALAGA KABUPATEN LOMBOK TIMUR)

Mengenai perjanjian jual beli hasil pertanian (tembakau) antara petani dengan pembeli (pengepul). Dimana proses perjanjian khususnya dalam jual beli, penjual (petani) akan menyerahkan hak miliknya berupa tembaku kepada pembeli (pengepul) dan pembeli (pengepul) berkewajiban untuk membayar dengan sejumlah uang yang telah disepakati melalui sebuah perjanjian jual beli yang menimbulkan suatu perikatan atau tidak antara keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana pelaksanaan perjanjian jual beli hasi pertanian (tembakau) antara petani dengan pembeli (pengepul) di Desa Kerongkong, dan (2) Bagaimana proses penyelesaiaan wanprestasi jual beli hasil pertanian (tembakau) antara petani dengan pembeli (pengepul) di Desa Kerongkong. Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian hukum normatif dan hukum empiris. Pendekatan yang digunakan yaitu Pendekatan perundang-undangan, Pendekatan kasus, dan Pendekatan sosiologis. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pelaksanaan perjanjian jual beli hasil pertanian (tembakau) antara petani dengan pembeli (pengepul) di Desa Kerongkong mempunyai dua sistem, yaitu: (a) Perjanjian jual beli borongan (mentahan), dan (b) Perjanjian jual beli perpisan (tumpian). (2) Proses penyelesaiaan wanprestasi antara petani dengan pembeli (pengepul) dilakukan melalalui lima cara, yaitu: (a) Musyawarah, (b) Mengambil barang milik pembeli, (c) Mengembalikan uang, (d) Membayar uang berdasarkan timbangan, dan (e) Penagihan langsung