Analisis penggunaan transaksi non tunai menggunakan aplikasi digital pada masa Covid-19 di PT. Pegadaian Syariah UPS Madina

Penelitian ini dilatarbelakangi penggunaan transaksi non tunai menggunakan aplikasi digital yang menurun pada masa covid-19 dimana penggunaan aplikasi pegadaian syariah digital sebelum covid-19 meningkat sedangkan dimasa covid-19 penggunaannya menurun, karena masih banyak nasabah yang belum tahu cara penggunaan aplikasi pegadaian syariah digital. Rumusan masalah penelitian ini adalah apa penyebab penggunaan transaksi non tunai menggunakan aplikasi digital pada masa covid-19 menurun dan apa faktor berkurangnya pengguna aplikasi pegadaian syariah digital. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penyebab penggunaan transaksi non tunai menggunakan aplikasi digital pada masa covid-19 menurun dan faktor penyebab berkurangnya pengguna aplikasi pegadaian syariah digital. Teori yang dipaparkan dalam penelitian ini berkaitan dengan teori minat untuk menggunakan, kepuasan, kualitas layanan, transaksi non tunai, aplikasi pegadaian syariah digital. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Sedangkan teknik pengumpulan data penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan snowball sampling. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan transaksi non tunai menggunakan aplikasi pegadaian syariah digital pada masa covid-19 menurun dikarenakan adanya promosi aplikasi kurang, proses pendaftaran tidak dipandu oleh pihak pegadaian syariah, target hanya pembiayaan gadai (rahn), kemudian faktor berkurangnya pengguna aplikasi pegadaian syariah digital pada masa covid-19 dikarenakan dua faktor, pertama masalah internal atau pihak Pegadaian Syariah UPS Madina yaitu aplikasi, pelayanan, tidak mempunyai target untuk penggunaan aplikasi pegadaian syariah digital. Sedangkan masalah eksternal atau pihak nasabah yaitu kurangnya edukasi kepada nasabah, jaringan internet, dan kurangnya pengetahuan nasabah dalam menggunakan layanan berbasis digital