Informed Consent Tindakan Medis Sebagai Perlindungan Hak Pasien Dan Tenaga Medis pada Tindakan Bedah Di Rumah Sakit Umum Wiradadi Husada

Defta Rizki Primandaru, Program Studi Magister Hukum Konsentrasi Hukum Kesehatan, Program Pascasarjana, Universitas Jenderal Soedirman, Informed Consent Tindakan Medis Sebagai Perlindungan Hak Pasien dan Tenaga Medis Pada Tindakan Bedah di Rumah Sakit Umum Wiradadi Husada, Ketua : Prof. Dr. Agus Raharjo, SH.,MH., Anggota : Dr. Tedi Sudrajat, SH.,MH. Informed consent merupakan salah satu perwujudan dari penghormatan hak pasien oleh dokter. Informed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat pasien setelah mendapat penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap pasien. Penjelasan tentang Informed consent menjelang operasi umumnya masih kurang dilakukan para dokter. Atas dasar permasalahan di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian mengenai Informed consent Tindakan Medis sebagai perlindungan hak pasien dan tenaga medis pada tindakan bedah di Rumah Sakit Wiradadi Husada Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan dan bentuk perlindungan hukum terkait informed consent pada tindakan bedah di Rumah Sakit Umum Wiradadi Husadan. Rancangan kualitatif deskriptif dengan methode wawancara semi terstruktur. Informan penelitian ini adalah dokter spesialis bedah dan pasien bedah di Rumah Sakit Umum Wiradadi Husada Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan informed consent bedah sudah terlaksana dengan baik. Namun, masih ditemukan beberapa kekurangan pada dokumentasi penulisan pada informed consent. Informed consent menjamin hak pasien untuk menentukan pilihan tindakan dan juga memberikan dokter kewenangan untuk memberikan tindakan tersebut. Kendala utama pada pelaksanaan informed consent yaitu kendala bahasa antara pasien dan dokter dan juga format informed consent yang terlalu banyak pengulangan. Informed consent memberikan perlindungan kepada pasien dengan menjamin bahwa tindakan dokter dilakukan secara profesional dan bagi dokter untuk mencegah adanya tuntutan setelah tindakan diberikan. Kata Kunci : Informed Consent, Perlindungan Hukum, Dokter, Pasie