Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Pangan dan Perkebunan serta Optimalisasi Pola Tanam untuk Tanaman Pangan di Distrik Semangga, Merauke, Papua

Kabupaten Merauke merupakan salah satu kabupaten di Papua. Wilayah di Kabupaten Merauke rata – rata merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara 0 – 60 m di atas permukaan laut. Merauke memiliki suhu udara rata – rata 26,7 0 C, curah hujan 1.531 mm/tahun, kelembaban udara 83% pada tahun 2014. Sebagian besar lahan yang berada di wilayah Merauke adalah lahan rawa. Lahan di Distrik Semangga memiliki landform Pantai Pasang Surut Lumpur (Mud Tidal Plats) dan landform Rawa Belakang Pasang Surut (Tidal Back Swamp). Kesesuaian lahan merupakan tingkat kecocokan suatu lahan untuk penggunaan lahan tertentu. Proses penilaian suatu sumber daya lahan untuk tujuan tertentu dan dengan suatu pendekatan atau cara yang telah teruji ini disebut evaluasi lahan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Melakukan evaluasi kesesuaian lahan untuk beberapa jenis tanaman pangan dan tanaman perkebunan di Distrik Semangga, Merauke, 2) Membuat peta kelas kesesuaian lahan untuk tanaman pangan dan perkebunan di Distrik Semangga, Merauke, 3) Menentukan pola tanam terbaik untuk tanaman padi, jagung, kedelai, dan kacang tanah di lahan pertanian daerah Distrik Semangga, Merauke. Penelitian dilakukan di dua tempat yakni di Kabupaten Merauke ketika pelaksanaan survey dan di Laboratorium Teknologi Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto untuk kegiatan pengolahan data. Metode yang digunakan untuk evaluasi lahan adalah metode matching yaitu mencocokkan karakteristik dan kualitas lahan daerah penelitian dengan persyaratan tumbuh untuk beberapa tanaman pangan (padi, jagung, kacang tanah, dan, kedelai) dan tamanan perkebunan (kelapa sawit, karet, kelapa, cengkeh, pisang, kakao, kopi robusta, dan tebu). Kerangka yang digunakan dalam metode evaluasi ini mengacu pada kerangka evaluasi kesesuaian lahan menurut FAO (1996). Analisis pola tanam dilakukan menggunakan software CROPWAT 8.0. hasil output dari software ini berupa kebutuhan air irigasi pada setiap musim tanam. Hasil evaluasi menunjukkan kelas kesesuaian dengan sebaran paling luas untuk masing – masing tanaman, yaitu: 1) Padi sawah, kelas kesesuaian S3 dengan sub kelas S3n dan luas sebarannya 55,79%, 2) Jagung, kelas kesesuaian S3 dengan sub kelas S3n dan luas sebarannya 29,40%, 3) Kedelai, kelas kesesuaian S3 dengan sub kelas S3n dan luas sebarannya 36,35%, 4) Kacang tanah, kelas kesesuaian N1 dengan sub kelas N1f dan luas sebarannya 35,82%, 5) Kelapa sawit, kelas kesesuaian S3 dengan sub kelas S3fn luas sebarannya 51,43%, dan 6) Karet, kelas kesesuaian S3 dengan sub kelas S3wfn dan luas sebarannya 66,45%. Terdapat 4 pola tanam yang memungkinkan dengan 4 jenis tanaman (padi sawah, jagung, kedelai, kacang tanah) untuk diterapkan di Distrik semangga yaitu: 1) Padi-Jagung-Kedelai dengan kebutuhan air irigasi 564,26 mm, 2) PadiKedelai-Jagung dengan kebutuhan air irigasi 502,58 mm, 3) Padi-Kedelai-Kacang tanah dengan kebutuhan air irigasi 529,33 mm, dan 4) Padi-Kacang tanah-Kedelai dengan kebutuhan air irigasi 522,14 mm