Respon Fisiologis Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) terhadap Pupuk Silika Alami dan Stres Kegaraman pada Entisol

Bawang merah merupakan salah satu komoditas utama di indonesia yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Produksi bawang merah yang bersifat musiman menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan masyarakat diluar musim panen. Pemanfaatan lahan marginal merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan produksi bawang merah. Lahan marginal yang dapat dimanfaatkan salah satunya adalah tanah entisol. Tanah entisol memiliki struktur lepas, porositas aerasi besar, permeabilitas cepat, kapasitas menahan air yang rendah serta kandungan bahan organik yang rendah. Kondisi fisik tanah entisol tidak memungkinkan untuk tanaman tumbuh dengan optimal. Selain itu, permasalahan yang sering terjadi pada suatu lahan adalah salinisasi. Salinisasi merupakan proses dimana terjadi peningkatan garam mudah larut yang tinggi dalam tanah, sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Salah satu upaya untuk memperbaiki sifat tanah entisol dan mengurangi stres salinitas adalah dengan pemupukan silika. Silika merupakan unsur hara mikro namun banyak bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah: 1) Mendapatkan dosis pupuk silika terbaik terhadap kondisi fisiologis tanaman bawang merah pada tanah entisol, 2) Mendapatkan dosis stres kegaraman terbaik terhadap kondisi fisiologis tanaman bawang merah pada tanah entisol, 3) Mendapatkan informasi mengenai interaksi antara dosis pupuk silika dan stres kegaraman serta pengaruhnya terhadap fisiologis tanaman bawang merah pada entisol. Penelitian ini dilakukan pada Screen house Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman dari bulan Agustus sampai November 2020. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan ulangan sebanyak tiga kali. Perlakuan yang dicoba meliputi dua faktor yaitu dosis pupuk silika alami dengan taraf 0; 10; 20; dan 30 g/tanaman. Faktor kedua adalah stres kegaraman tanah dengan taraf 0; 2 dan 4 ds/m/tanaman. Variabel pengamatan meliputi ketebalan daun, luas daun, klorofil total, kehijauan daun, kerapatan stomata, prolin, volume umbi, bobot tajuk segar dan bobot tajuk kering. Hasil penelitian menunjukan pemberian pupuk silika alami dapat meningkatkan bobot tajuk segar tanaman bawang merah dengan dosis pemberian yang optimal adalah dosis pemberian yang optimal 14,22 g/tanaman akan menghasilkan bobot tajuk segar sebesar 10,58 g. Pemberian stres kegaraman menurunkan kehijauan daun, luas daun, dan volume umbi tanaman bawang merah. Pemberian dosis pupuk silika alami dengan dosis 20 g/tanaman masih dapat meningkatkan bobot tajuk segar pada kadar kegaraman 4 ds/m /tanaman