Efisiensi Pemasaran Beras Hitam Organik Produksi Kelompok Tani Rukun di Desa Pakembinangun Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman Yogyakarta

Beras organik merupakan produk dari pertanian padi dengan sistem budidaya organik Desa Pakembinangun merupakan salah satu daerah penghasil beras hitam organik. Beras hitam sendiri memiliki nilai ekonomis tinggi. Harga jual yang tinggi menjadikan beras hitam memiliki potensi untuk meningkatkan pendapatan petani. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui saluran pemasaran beras hitam organik produksi petani anggota Kelompok Tani Rukun di Desa Pakembinangun, (2) Menghitung margin dari setiap saluran pemasaran (3) Menghitung persentase biaya dan keuntungan tiap lembaga pemasaran dan bagian dari harga yang diterima petani (4) Menganalisis tingkat efisiensi pemasaran secara teknis dan ekonomis. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2015, dengan sasaran penelitian petani yang tergabung pada Kelompok Tani Rukun di Desa Pakembinangun Kecamatan Pakem serta pedagang beras hitam produksi Kelompok Tani Rukun. Pengambilan data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara. Penentuan responden untuk petani menggunakan metode sensus terhadap 30 orang dan 4 orang pedagang menggunakan metode snowball sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, margin pemasaran, farmer’s share, keuntungan dan efisiensi teknis dan ekonomis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat 2 saluran pemasaran beras hitam produksi Kelompok Tani Rukun di Desa Pakembinangun yaitu Saluran 1, Petani → Pedagang Besar → Pedagang Pengecer dan Saluran 2, Petani → Pedagang Besar → Agen. (2) marjin pemasaran beras hitam di Desa Pakembinangun pada setiap saluran pemasaran yaitu: saluran pemasaran I memiliki marjin pemasaran sebesar Rp17.421/kg, saluran pemasaran II sebesar Rp15.920/kg, (3) farmer’s share terbesar terdapat pada saluran pemasaran II dengan persentase 32,02 persen. Persentase biaya terkecil terdapat pada saluran II sebesar 37.19 persen. Persentase keuntungan terbesar terdapat pada saluran pemasaran I sebesar 45,1 persen, (4) berdasarkan nilai indeks efisiensi teknis dan efisiensi ekonomis, saluran yang paling efisien adalah saluran II