Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Pisang dan Pepaya di Wilayah Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah

Evaluasi lahan perlu dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara kualitas dan karakteristik lahan dengan persyaratan yang diminta oleh tipe penggunaan lahan. Kriteria pada kesesuaian lahan ditentukan berdasarkan ada tidaknya faktor penghambat/pembatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelas kesesuaian lahan untuk tanaman pisang dan pepaya di Kabupaten Kebumen, mengetahui faktor-faktor pembatas lahan untuk tanaman pisang dan pepaya di Kabupaten Kebumen, serta membuat perencanaan arahan pengembangan tanaman pisang dan pepaya di Kabupaten Kebumen. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Kebumen untuk pengambilan sampel dan analisis sampling dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah/Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei lapangan dan purposive sampling berdasarkan satuan lahan homogen. Analisis satuan lahan dilakukan dengan pendekatan analitik fisiografis yang mengelompokkan wilayah survei dalam sejumlah satuan lahan berdasarkan kemiringan lereng, jenis tanah, dan penggunaan lahan. Titik pengambilan sampel pengamatan pada setiap satuan lahan ditentukan dengan pendekatan transek, dimana titik pengambilan sampel mewakili setiap satuan lahan sesuai luas satuan lahan yang terbentuk. Sampel tanah diambil pada setiap titik pengamatan yang meliputi sampel tanah tidak terganggu dan sampel tanah terganggu secara komposit. Seluruh data diinterpretasi berdasarkan konsep evaluasi lahan yaitu dengan proses pendekatan pencocokan (matching process) antara karakteristik lahan sebagai parameter dengan persyaratan penggunaan lahan yang telah disusun berdasarkan satuan lahan untuk menentukan kelas kesesuaian lahan. Proses penentuan kelas kesesuaian lahan didasarkan pada faktor pembatas (limiting factors) yang mengacu pada hukum minimum yaitu kelas kesesuaian lahan ditentukan oleh nilai terkecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pembatas terberat pada penelitian ini adalah media perakaran (rc). Faktor pembatas untuk tanaman pisang dan pepaya yang dievaluasi adalah: curah hujan, drainase, hara tersedia N (Nitrogen), P2O5, retensi hara KTK tanah, Kejenuhan Basa, C-organik, kelerengan, dan bahaya erosi. Usaha perbaikan karakteristik lahan yang dapat dilakukan adalah irigasi, perbaikan sistem drainase, pemberian bahan organik, pupuk mineral/penambahan pupuk organik untuk meningkatkan kadar N (Nitrogen), pengapuran serta konservasi tanah. Tanaman pisang dan pepaya sangat sesuai (S1) untuk dikembangkan pada unit lahan 8, 20 dan 26 dengan luas lahan 1.424,05 ha atau 11,47% dari total luas lahan, cukup sesuai (S2) untuk dikembangkan pada unit lahan 2, 6, 9, 14, 17, 18, 19, dan 23 dengan luas lahan 5.341,23 ha atau 43,03% dari total luas lahan. Marginal (S3) untuk dikembangkan pada unit lahan 1, 3, 4, 5, 7, 10, 11, 12, 21, 22, 24, dan 27 dengan luas lahan 5.459,36 ha atau 43,99% dari total luas lahan. Kelas tidak sesuai (N) terdapat pada satuan lahan 13, 15, 16, 25 dengan luas wilayah sebesar 187,15 Ha atau 1,51%