Analisis Penerapan Dimensi Total Quality Management (TQM) Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Kualitas Kerja sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Manufaktur di Kebupaten Purbalingga

Meningkatnya intensitas persaingan bisnis dan jumlah pesaing bisnis menuntut perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan pelanggan dan keinginan pelanggan serta dapat berusaha memenuhi harapan pelanggan sehingga dapat lebih memuaskan daripada yang dilakukan oleh pesaing. Dengan demikian, hanya perusahaan yang mengedepankan kualitas yang dapat bersaing dan menguasi pasar sehingga meningkatkan perekonomian. Dalam situasi ekonomi yang sangat berkembang pesat saat ini, perusahaan dituntut untuk menggunakan sistem manajemen yang baik dimana sistem manajemen ini dapat dijadikan sebagai alat untuk meningkatkan kinerja perusahaan melalui kinerja karyawannya. Salah satu alat manajemen kualitas yang biasa digunakan adalah Total Quality Management (TQM). TQM merupakan suatu cara meningkatkan performansi secara terus-menerus (continuous performance improvement) pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan sumber daya manusia dan modal yang tersedia. Kinerja keuangan merupakan sebagai penilaian prestasi suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan itu untuk menghasilkan laba. Kinerja keuangan merupakan prestasi kerja yang telah dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu dan tertuang pada laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, sehingga salah satu informasi yang bisa diketahui oleh pihak-pihak yang berkepentingan atau para pengguna laporan keuangan ialah profitabilitas perusahaan untuk mengetahui seberapa besar laba perusahaan. Salah satu Kabupaten di Indonesia yang pertumbuhan industrinya cepat berkembang adalah Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini berjudul “Analisis Penerapan Dimensi Total Quality Management (TQM) Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Kualitas Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Di Kebupaten Purbalingga”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengalisis penerapan dimensi Total Quality Management (TQM) terhadap kinerja keuangan dengan kualitas kerja sebagai variabel intervening. Total quality management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas poduk, jasa, manusia proses dan lingkungannya. Total quality management juga diatikan sebagai perpaduan semua fungsi manajemen meliputi semua bagian dari satu perusahaan dan semua orang ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktifitas dan kepuasan pelanggan. kualitas kerja merupakan tingkat kepuasan, motivasi, keterlibatan dan pengalaman komitmen perseorangan mengenai kehidupan mereka dalam bekerja. Penilaian adalah kegiatan manajemen untuk mengevaluasi perilaku dan hasil kerja karyawan serta menetapkan kebijaksanaan selanjutnya.”Dua hal yang dievaluasi dalam menilai kinerja karyawan berdasarkan definisi di atas yaitu perilaku dan kualitas kerja karyawan. Yang dimaksud dengan penilaian perilaku yaitu kesetiaan, kejujuran, kepemimpinan, kerjasama, loyalitas, dedikasi dan partisipasi karyawan. Sedangkan kualitas kerja adalah suatu standar fisik yang diukur karena hasil kerja yang dilakukan atau dilaksanakan karyawan atas tugas-tugasnya. kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alatalat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Manufaktur di Kabupaten Purbalingga dengan jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 411. Analisis data menggunkan Analisis Regresi berganda dengan diperoleh 100 sampel yang meliputi manajer keuangan dan karyawan perusahaan manufaktur di Kabupaten Purbalingga. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data menunjukkan bahwa: fokus pada pelanggan tidak berpengaruh terhadap kualitas kerja, perbaikan kesinambungan berpengaruh terhadap kualitas kerja, obsesi pada kualitas berpengaruh terhadap kualitas kerja, kerjasama tim berpengaruh terhadap kualitas kerja, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan berpengaruh terhadap kualitas kerja dan kualitas kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Tindak lanjut penulis menyampaikan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya, diantaranya adalah mengkaji faktor-faktor yang lain yang turut mempengaruhi terhadap kinerja keuangan dengan jumlah responden yang lebih besar agar hasilnya lebih baik, serta dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang lebih lengkap, dengan analisis statistik yang lebih mendalam seperti menggunakan teknik analisis structural equation modeling (SEM). Pada penelitian lanjutan dapat lebih pokus pada penelitian pada variabel pendukung yang lain terhadap kinerja keuangan yang tidak hanya lima dimensi total quality management serta dapat dilakukan pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Kata Kunci: TQM, Kualitas Kinerja, Kinerja Keuangan dan Perusahaan Manufaktur