Penggunaan Bahasa Banyumasan Berdasarkan Karakteristik Penutur dan Kecenderungannya di Media Digital

Setiap negara mempunyai bahasa resmi yang dijadikan bahasa nasional. Selain bahasa nasional, dalam suatu negara juga ada yang mempunyai bahasa daerah biasanya digunakan oleh masyarakat lokal sesuai dengan etnis atau suku bangsa para penduduknya. Jumlah bahasa daerah di Indonesia ada sekitar 719 yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di pulau Jawa ada beberapa bahasa daerah yang digunakan di daerah-daerah tertentu dan mempunyai kekhasan sebagai wujud dari kearifan lokal masyarakat setempat. Salah satu bahasa dearah yang ada di Jawa adalah Bahasa Banyumasan atau dikenal sebagai Bahasa Penginyongan yang digunakan di wilayah Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen) dan sekitarnya. Banyak penelitian yang melaporkan bahwa bahasa daerah perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh para penuturnya, karena migrasi, keengganan generasi muda menggunakan bahasa daerah, kurang ada kebanggaan atas bahasa ibu. Paper ini melaporkan hasil penelitian tentang eksistensi Bahasa Penginyongan melalui identifikasi kantong-kantong penutur bahasa Penginyongan dalam kehidupan sehari-hari dan mengeksplorasinya berdasarkan wilayah, kelompok umur, daerah asal, mata pencaharian penutur, dan juga menggali bagaimana Bahasa Penginyongan digunakan dalam era digital sekarang ini baik melalui media sosial maupun konten yang tersebar di internet