Daya Serap Karbon Dioksida (CO2) Vegetasi Pohon di Kampus Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Karbon dioksida (CO2) merupakan salah satu jenis gas pemicu terjadinya efek rumah kaca yang berdampak terhadap pemanasan global, sehingga dibutuhkan upaya untuk mengurangi kosentrasi gas CO2 di atmosfer. Secara alami gas CO2 dapat diserap oleh vegetasi tanaman melalui proses fotosintesis. Sementara itu vegetasi pohon merupakan penyerap gas CO2 yang lebih baik daripada vegetasi tanaman lainnya. Lingkungan kampus Fakultas Biologi Unsoed memiliki vegetasi pohon yang berpotensi besar untuk mereduksi gas CO2 di atmosfer, maka perlu diketahui spesies pohon yang memiliki daya serap CO2 yang maksimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jumlah pohon penyusun lingkungan kampus Fakultas Biologi Unsoed, mengetahui besarnya daya serap CO2 tiap spesies pohon, dan mengetahui kemampuan lingkungan Fakultas Biologi Unsoed dalam menyerap CO2 melalui vegetasi pohon. Metode penelitian menggunakan metode survei dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling menggunakan kuadrat dengan luas kuadrat 100 m2 sebanyak 5 kali ulangan. Pengujian daya serap CO2 menggunakan metode analisis massa karbohidrat. Hasil penelitian ini terdapat 15 spesies pohon penyusun lingkungan kampus Fakultas Biologi Unsoed yaitu akasia, damar, jambu semarang, jati, jenitri, kelengkeng, kerai payung, mahoni, mangga, matoa, melinjo, rambutan, rohituka,sukun, dan trembesi. Kemampuan menyerap gas CO2 tiap pohon sangat dipengaruhi oleh jumlah daun. Daya serap CO2 per pohon paling tinggi adalah pohon kerai payung sebesar 524,951 g.jam-1. Total kemampuan lingkungan kampus Fakultas Biologi Unsoed dalam menyerap CO2 dihitung dari total daya serap CO2 masing –masing spesies pohon yang menyusun yaitu sebesar 1.148,057 ton.ha.-1.tahun-