Hubungan Faktor Pekerja dengan Kejadian Katarak pada Nelayan Desa Sidakaya Kabupaten Cilacap Jawa Tengah Tahun 2018

Latar belakang : Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan gangguan penglihatan. Katarak ditandai dengan adanya lensa mata yangberangsur-angsur menjadi buram yang pada akhimya dapat menyebabkan kebutaan total. Faktor risiko yang berpengaruh menurut hasil penelitian meliputiusia, jenis kelamin, penyakit DM (DM), merokok, nutrisi, terapi steroid dan pajanan sinar ultraviolet. Menurut penelitian Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan pada tahun 2013 nelayan memiliki faktor risiko terkena katarak lebih tinggi dengan dibandingkan pekerjaan yang lain, yaitu dengan prevalensi sebanyak 1,8%. Oleh karena itu diperlukan penelitan tentang faktor apa saja yang terkait dengan tingginya prevalensi katarak pada nelayan terutama pada faktor pekerja yang meliputi pekerja atau individu para nelayan itu sendiri. Tujuan: mengetahui hubungan faktor-faktor pekerja dengan kejadian katarakpada nelayan di Desa Sidakaya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Metode penelitian : Penelitian ini merupakan penelitan Observasional yang menggunakan rancangan Desain Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara non-probability sampling: purposive sampling. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Subjek penelitian berjumlah 43 respondenyang sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil : Terdapat 19 responden yang terkena katarak. Faktor yang berhubungan dengan katarak adalah faktor usia dengan kejadian yaitu dengan nilai p-value 0,05 (p = 0,733), faktor DM (diabetes melitus) dengan kejadian katarak yaitu dengannilai p-value > 0,05 (p = 0,552). Kesimpulan : Terdapat hubungan antara faktor usia dan faktor genetik dengan kejadian katara