Pengaruh Macam dan Dosis N terhadap Sifat Kimia Tanah dan Kandungan Senyawa Metabolit Sekunder Tanaman Padi Masa Tanam II pada Tanah Entisol

Padi merupakan tanaman penghasil bahan makanan pokok sebagian besar masyarakat di Indonesia, yaitu beras. Produksi padi tahun 2018 sebanyak 59,20 juta ton gabah kering giling (GKG), produksi pada tahun 2019 sebanyak 54,60 juta ton GKG, dan produksi pada tahun 2020 sebanyak 55,16 juta ton GKG. Peningkatkan produksi padi dalam memenuhi kebutuhan pangan adalah dengan upaya ekstensifikasi dengan pemanfaatan lahan marginal seperti tanah entisol yang selama ini belum dimanfaatkan dengan baik untuk kegiatan budidaya padi. Tanah Entisol di Indonesia berjumlah ± 3 juta Ha. Permasalahan tanah Entisol adalah sifat fisik dan kimia yang rendah. Kadar unsur hara P dan K banyak terdapat pada tanah ini, tetapi tidak tersedia bagi tanaman. Unsur hara N yang bersifat mobile sangat tidak tersedia pada tanah ini, karena tanah ini sangat berpori. Kapasitas Tukar Kation (KTK) dan Kation Basa (KB) tanah ini rendah akibat kandungan bahan organik rendah. Penambahan pupuk Nzeo-SR dapat menjadi solusi dalam permasalahan dalam tanah entisol. Pupuk NZeo-SR Plus adalah pupuk yang dikembangkan dari bahan zeolit dan bahan alam lain dengan diperkaya oleh silika (Si). Pupuk ini mempunyai kemampuan dalam rangka peningkatan efisiensi pupuk N dan mempunyai kemampuan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kondisi stres. Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Tanah dan Sumber Daya Lahan, Laboratorium Ilmu Tanah dan kebun percobaan screen house Fakulas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Penelitian ini berlangsung selama 6 bulan. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri atas 2 faktor dengan 3 ulangan, faktor pertama adalah dosis pupuk N yang terdiri atas 3 macam taraf yaitu N0 : kontrol, N1 : dosis N 100 kg/ha, dan N2 : dosis N 200 kg/ha. Faktor kedua adalah macam pupuk Nzeo-SR plus dari 3 macam taraf yaitu P1 : pupuk urea, P2 : pupuk NZeo-SR Plus Coating 1%, dan P3 : pupuk NZeo-SR Plus Coating 3%. Perlakuan diulang tiga kali sehingga semuanya terdapat 27 unit percobaan. Pada setiap unit percobaan terdapat 27 kombinasi perlakuan, diulang 3 kali. Variabel pengamatan penelitian ini antara lain: pH, DHL, redoks, P tersedia, K tersedia, prolin, fenol, saponin, tanin, dan tinggi tanaman. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberian dosis N meningkatkan pH, DHL, saponin, dan tanin. Pemberian dosis N belum mampu meningkatkan redoks, P tersedia, K tersedia, prolin, fenol, dan tinggi tanaman secara nyata, namun ada kecenderungan peningkatan pada variabel-variabel tersebut. Macam pupuk Nzeo-SR Plus mampu meningkatkan redoks, fenol, saponin, dan tanin. Macam pupuk Nzeo-SR Plus belum mampu meningkatkan pH, DHL, P tersedia, K tersedia, prolin, tinggi tanaman secara nyata, namun ada kecenderungan peningkatan pada variabel-variabel tersebut pada pemberian macam pupuk Nzeo-SR Plus