Pembatalan Perkawinan karena Tidak Memenuhi Syarat Materiil (Tinjauan Yuridis Putusan Pengadilan Agama Sumber Nomor 4887/Pdt.G/2019/PA.Sbr)

Melakukan perkawinan haruslah menaati syarat-syarat perkawinan yang diatur oleh undang-undang, tidak terpenuhinya syarat perkawinan mengakibatkan perkawinan dapat dibatalakan seperti dalam perkara mengenai pembatalan perkawinan yang terjadi di Pengadilan Agama Sumber dengan Putusan Nomor: 4887/Pdt.g/2019/PA.Sbr. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pertimbangan hukum Hakim dalam memutus gugatan pembatalan perkawinan pada Putusan Pengadilan Agama Sumber Nomor: 4887/ Pdt.G/2019/PA.Sbr. Metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan yuridis normatif. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa buku-buku literatur, peraturan Undang-Undang, dan dokumen resmi dengan cara studi pustaka, yaitu menginventarisasi data-data tersebut yang kemudian diidentifikasi dan dipelajari sebagai satu kesatuan yang utuh. Metode analisis bahan hukum adalah dengan menggunakan metode analisis normatif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil simpulan bahwa pertimbangan hukum Hakim dalam mengabulkan pembatalan perkawinan karena tidak terpenuhinya syarat materiil pada Putusan Pengadilan Agama Sumber Nomor: 4887/Pdt.G/PA.Sbr hanya mendasarkan pada Pasal 22 Undang Undang Perkawinan. Menurut Peneliti karena adanya hubungan semenda dalam perkawinan tersebut maka pertimbangan hukum Hakim dapat dilengkapi dengan menambahkan Pasal 8 huruf (c) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan jo Pasal 39 angka 2 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam