Gambaran Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mengikuti Vaksinasi Covid-19 pada Masyarakat Desa Sumilir, Purbalingga

Latar belakang: Pandemi Covid-19 memberikan dampak luar biasa dalam berbagai sektor kehidupan. Salah satu upaya oleh pemerintah untuk pencegahan Covid-19 adalah dengan cara vaksinasi. Angka cakupan vaksinasi bervariasi, dan masih ditemui angka vaksinasi yang rendah. Keikutsertaan dalam vaksinasi dipengaruhi oleh persepsi masyarakat. Penelitian ini bertujuan menggali persepsi individu menurut teori Health Belief Model (HBM) untuk mengikuti vaksinasi Covid 19. Metodologi : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak 67 masyarakat Desa Sumilir yang telah mengikuti vaksinasi Covid-19, dan dipilih secara acak berpartisipasi dalam penelitian ini secara suka rela. Instrumen berupa kuesioner faktor modifikasi yang meliputi usia, pengalaman, dan pengetahuan, serta kueisoner Health Belief Model (HBM) yang telah dimodifikasi yang terdiri dari 29 pertanyaan dalam skala Likert. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukan mayoritas masyarakat berjenis kelamin perempuan (62,69%). Mayoritas pengalaman keluarga yang tidak pernah terinfeksi Covid-19 (85,07%), dan mayoritas pengetahuan tentang vaksin Covid-19 pada kategori sedang (47,76%). Berdasarkan teori Health Belief Model mayoritas responden memiliki tingkat persepsi kerentanan 82,09%, persepsi keseriusan 70,15%, persepsi manfaat 82,09%, persepsi efikasi diri 88,6% dan isyarat bertindak 86,57% yang sedang terhadap pengambilan keputusan mengikuti vaksinasi Covid�19, dan mayoritas persepsi hambatan yang rendah sebesar 74,62%. Mayoritas alasan pengambilan keputusan mengikuti vaksinasi yaitu karena keinginan sendiri 64,18%. Kesimpulan: Terdapat persepsi kerentanan, persepsi keseriusan, persepsi manfaat, persepsi efikasi diri dan isyarat bertindak yang sedang dan terdapat persepsi hambatan yang rendah terhadap pengambilan keputusan mengikuti vaksinasiCovid-19. Lebih dari setengahnya (64,18%) masyarakat mengikuti vaksinasi Covid-19 karena kemauan sendiri