Hubungan Sikap dan Perilaku Proteksi Diri pada Mahasiswa Kesehatan di Jawa Tengah dengan Kejadian COVID-19

Latar Belakang : COVID-19 merupakan penyakit menular yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina dan sekarang sudah menjadi pandemi. Setiap individu harus melakukan proteksi diri untuk mencegah penularan COVID-19. Mahasiswa kesehatan sebagai calon garda terdepan fasilitas pelayanan kesehatan harus memiliki sikap dan perilaku proteksi diri yang positif terhadap COVID-19. Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi dengan jumlah kematian akibat COVID-19 terbanyak di Indonesia hingga bulan Agustus 2021. Tujuan : Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan sikap dan perilaku proteksi diri pada mahasiswa kesehatan di Jawa Tengah dengan kejadian COVID-19. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner Hubungan Sikap dan Perilaku Proteksi Diri dengan Kejadian COVID-19. Responden penelitian ini adalah mahasiswa kesehatan aktif di Provinsi Jawa Tengah pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2021, berusia 18-30 tahun, dan tidak merokok. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi square dan analisis regresi logistik. Hasil : Sikap dan perilaku proteksi diri mahasiswa kesehatan di Jawa Tengah masuk dalam kategori tidak patuh dengan positivity rate COVID-19 17,1%. Hasil uji Chi square didapatkan nilai p untuk sikap proteksi diri adalah 0,843 (>0,05) dan nilai p untuk perilaku proteksi diri adalah 0,146 (>0,05). Nilai Nagelkerke R Square analisis multivariat sikap, perilaku proteksi diri dan kejadian COVID-19 sebesar 0,010. Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara sikap dan perilaku proteksi diri dengan kejadian COVID-1