Pengaruh Biological Asset Intensity, Konsentrasi Kepemilikan, dan Profitabilitas terhadap Pengungkapan Aset Biologis

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dan sumber data yangdigunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan perusahaanagrikultur periode 2016-2018. Penelitian ini berjudul “Pengaruh Biological AssetIntensity, Konsentrasi Kepemilikan, dan Profitabilitas terhadap PengungkapanAset Biologis”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah BiologicalAsset Intensity, Konsentrasi Kepemilikan, dan Profitabilitas berpengaruh terhadapPengungkapan Aset Biologis?”. Variabel dependen dalam penelitian ini adalahPengungkapan Aset Biologis. Variabel independen dalam penelitian ini adalahBiological Asset Intensity, Konsentrasi Kepemilikan, dan Profitabilitas. Terdapatvariabel kontrol dalam penelitian ini yaitu Ukuran Perusahaan dan Jenis KAP.Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji dan menganalisis pengaruh BiologicalAsset Intensity, Konsentrasi Kepemilikan, dan Profitabilitas terhadapPengungkapan Aset Biologis. Teori yang digunakan sebagai dasar dalam penelitian ini yaitu teorikeagenan dan teori stakeholder. Kemudian hipotesis yang diajukan dalampenelitian ini antara lain: (1) Peningkatan biological asset intensity akanmeningkatkan jumlah pengungkapan aset biologis; (2) Peningkatankonsentrasi kepemilikan akan menurunkan jumlah pegungkapan aset biologis; (3) Peningkatan profitabilitas akan meningkatkan jumlah pengungkapan asetbiologis. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor agrikultur yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 34 perusahaan. Penentuansampel menggunakan teknik purposive sampling. Adapun kriteria-kriteria dalampengambilan sampel yaitu: (1) Perusahaan agrikultur yang terdaftar berturut-turutdi Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2016-2018; (2) Perusahaan agrikulturyang menerbitkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dan telahdipublikasikan secara lengkap selama periode 2016-2018; (3) Laporan keuangantahunan konsisten dinyatakan dalam mata uang rupiah (Rp) selama periode 20162018;(4) Laporan keuangan tahunan menyajikan informasi terkait variabel penelitian. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan maka diperoleh sampel sejumlah 20 perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data menggunakanprogram Statistical Package for Social Science (SPSS) Ver 26.0 menunjukkanbahwa: (1) Biological Asset Intensisty secara parsial berpengaruh negatifsignifikan terhadap Pengungkapan Aset Biologis; (2) Konsentrasi Kepemilikansecara parsial tidak berpengaruh terhadap Pengungkapan Aset Biologis; (3)Profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh terhadap Pengungkapan AsetBiologis. Implikasi dari penelitian ini yaitu pemenuhan keinginan pihak yangberkepentingan dalam hal ini para stakeholder, serta peningkatan reputasiperusahaan agrikultur dapat dipenuhi dengan cara melakukan pengungkapan asetbiologis secara luas sesuai item-item pengungkapan yang telah diatur dalam PSAK 69. Pengungkapan aset biologis merupakan bentuk tanggung jawabperusahaan kepada para stakeholder, sehingga terlepas dari tingkat laba yangdiperoleh perusahaan agrikultur tetap wajib melaksanakan pengungkapan asetbiologisnya. Peningkatan pengungkapan aset biologis perlu dilakukan olehperusahaan agrikultur, karena belum sepenuhnya semua item pengungkapan yangtelah diatur dalam PSAK 69 diungkapkan oleh perusahaan agrikultur dalamlaporan keuangan tahunannnya. Perusahaan agrikultur perlu mengikuti danmemahami perkembangan kebijakan dan peraturan terbaru dari PSAK 69 agardapat disesuaikan dengan praktik pengungkapan aset biologisnya