Pelaksanaan Pelepasan Bersyarat di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Cirebon (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Cirebon)

Salah satu dari pidana pokok adalah pidana penjara, pidana penjara adalah suatu pidana berupa pembatasan kebebasan bergerak dari seorang narapidana, yang dilakukan dengan menutup orang tersebut di dalam sebuah lembaga pemasyarakatan, dengan mewajibkan orang untuk menaati semua peraturan tata tertib yang berlaku di dalam lembaga pemasyarakatan, yang dikaitkan dengan sesuatu tindakan tata tertib bagi mereka yang melanggar peraturan tersebut. Menurut Pasal 14 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, mengatur mengenai hak-hak narapidana, salah satu hak dari narapidana adalah memperoleh pembebasan bersyarat. Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Cirebon memberikan Pembebasan Bersyarat sebagai hak dari narapidana. Untuk itulah dalam penulisan ini penulis mengemukakan beberapa permasalahan yakni, Bagaimanakah pelaksanaan Pelepasan Bersyarat di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Cirebon dan Hambatan-hambatan Pelepasan Bersyarat di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Cirebon. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis sosiologis. Dengan teknik, teknik pengumpulan data, data primer dan data sekunder. Dari hasil penelitian penulis pelaksanaan pemberian Pembebasan Bersyarat di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Cirebon sudah sesuai dengan Pasal 14 ayat (1) huruf k Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. Adapun untuk mendapatkan nya dengan tahapan sebagai berikut, pertama pelaksanaan pemberian pembebasan bersyarat di usulkan oleh Tim Pengamat Masyarakat kepada kepala Lembaga Pemasyarakatan, kedua diteruskan kepada Kantor Kementerian Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, ketiga usulan tersebut diteruskan kepada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, dan apabila disetujui maka akan diterbitkan Surat Keputusan Pembebasan Bersyarat oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan atas nama Menteri. Penelitian ini menggunakan metode yuridis sosiologis dengan spesifikasi penelitian deskriptif. Jenis dan sumber data yang dipergunakan adalah data primer yang diperoleh langsung dari informan dan data sekunder yang diperoleh melalui studi pustaka. Hambatan-hambatan ditemukan dalam pelaksanaan pembebasan Bersyarat adanya hambatan Yuridis, hambatan Administrasi, seperti keluarga Narapidana yang tidak mau menjadi penjamin, dan lingkungan masyarakat yang sulit menerima Narapidana kembali