PENINGKATAN KEMAMPUAN PENJUMLAHAN MENGGUNAKAN MEDIA CORONG BERHITUNG PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS VIII DI SLB – C YPPLB MAKASSAR

NUR RAHMANIA 2019 Peningkatan Kemampuan Penjumlahan Menggunakan Corong Berhitung pada Siswa Tunagrahita ringan kelas VIII Di SLB-C YPPLB Makassar. Skripsi dibimbing oleh, Dr.Triyanto Pristiwaluyo, M.Pd. dan Dr.H. Syamsuddin, M.Si Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar. Penelitian ini mengkaji tentang kemampuan hasil belajar siswa tunagrahita ringan pada mata pelajaran Matematika, khususnya penjumlahan di SLB-C YPPLB Makassar. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah. Bagaimanakah kemampuan penjumlahan pada siswa tunagrahita ringan kelas VIII di SLB-C YPPLB Makassar sebelum diberikan perlakuan, bagaimanakah kemampuan penjumlahan selama diberikan perlakuan, bagaimanakah kemampuan penjumlahan setelah diberikan perlakuan, bagaimanakah kemampuan penjumlahan berdasarkan hasil analisis antar kondisi sebelum keselama diberikan perlakuan dan dari kondisi selama diberikan perlakuan kesetelah diberikan perlakuan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan penjumlahan pada siswa tunagrahita ringan kelas VIII di SLB-C YPPLB Makassar sebelum diberikan perlakuan, kemampuan penjumlahan selama diberikan perlakuan, kemampuan penjumlahan setelah diberikan perlakuan, kemampuan penjumlahan berdasarkan hasil analisis antar kondisi sebelum keselama diberikan perlakuan dan dari kondisi selama diberikan perlakuan kesetelah diberikan perlakuan tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis. Subjek dalam penelitian ini adalah satu orang siswa tunagrahita ringan kelas VIII berinisial RF. Penilitian ini menggunakan metode eksperimen yaitu Single Subject Research (SSR) dengan desain A-B-A. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan: kemampuan penjumlahan subjek RF sebelum diberikan perlakuan masih rendah berdasarkan pada kondisi baseline 1, kemampuan penjumlahan subjek RF selama diberikan perlakuan meningkat dilihat dari analisi dalam kondisi intervensi, kemampuan penjumlahan subjek RF setelah diberikan perlakuan meningkat dilihat dari kondisi basilene A2, kemampuan penjumlahan subjek RF berdasarkan hasil analisi antar kondisi yaitu pada kondisi sebelum diberikan perlakuan kemampuan siswa masih rendah, meningkat kekategori sangat tinggi selama diberikan perlakuan, dan dari kategori sangat tiggi pada kondisi selama diberikan perlakuan menurun kekategori tinggi setelah diberikan perlakuan. Dengan demikan kemampuan setelah diberikan perlakuan siswa menurun, akan tetapi nilai yang diperoleh lebih tinggi dibandingkan sebelum diberikan perlakuan (Baseline 1 A1). Kata kunci: Corong Berhitung, Penjumlahan, tunagrahit