Evaluasi Pencatatan Laporan Keuangan Sesuai Dengan Standart Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) INSKO Dinas Koperasi Dan UKM Provinsi Sumatera Utara

Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil implementasi dengan kriteria standart yang telah ditetapkan untuk melihat kesesuaiannya. SAK ETAP merupakan solusi dari masalah yang kerap menerpa koperasi, yaitu masalah pencatatan laporan keuangan. Sebagai standart yang ditujukan untuk memudahkan koperasi dalam membuat laporan keuangan yang dapat dipahami oleh pihak eksternal perusahaan dan bertujuan untuk membantu entitas dalam pengambilan keputusan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi kesesuaian SAK ETAP dan juga untuk mengetahui kendala-kendala yang terkait dalam penerapan SAK ETAP dalam pencatatan laporan keuangan pada KPRI INSKO. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif kualitiatif komparatif yaitu dengan cara: 1) mengumpulkan data Laporan Keuangan KPRI INSKO tahun 2020, 2) Memaparkan, Mengamati, Membandingkan, dan Menganalisis laporan keuangan KPRI INSKO dengan SAK ETAP, 3) Menarik kesimpulan tentang kesesuaian laporan keuangan KPRI INSKO dengan SAK ETAP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyajian laporan keuangan KPRI INSKO belum sepenuhnya sesuai dengan SAK ETAP. Dari 14 (empat belas) kategori, terdapat 5 (lima) kategori yang tidak sesuai dengan ketentuan SAK ETAP, yaitu pada pos neraca tidak adanya akun aset dan kewajiban pajak dan klasifikasi aset yang tidak diurutkan berdasarkan likuiditas, pada pos laporan laba rugi tidak adanya akun beban pajak, pada pos catatan atas laporan keuangan tidak ada gambaran umum perusahaan dan tidak disajikannya ringkasan kebijakan akuntansi dan kendala yang terkait dalam penerapan SAK ETAP yaitu : Masih kurangnya sosialisasi kepada koperasi terhadap pencatatan laporan keuangan sesuai dengan SAK ETAP, belum adanya pelatihan kepada KPRI INSKO mengenai pencatatan laporan keuangan sesuai dengan SAK ETAP, tidak adanya aturan khusus dari pusat untuk membuat laporan keuangan yang sesuai dengan SAK ETAP, tidak terdapat bagian khusus di bidang Akuntansi untuk menangani laporan keuangan. Semua dilakukan oleh bendahara yang merangkap beberapa fungsi tugas