Hubungan Diabetes Melitus Dengan Kejadian Tuberkulosis (Studi Case Control Di Rsud Kotapinang)

Diabetes melitus (DM) merupakan masalah kesehatan masyarakat sangat penting untuk ditindaklanjuti yang mana dapat menjadi faktor risiko untuk perkembangan tuberkulosis (TB). Data WHO menunjukkan bahwa DM adalah penyakit bersifat kronis yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan berisiko terjadinya infeksi TB 3 kali lebih besar dibandingkan non-DM, dapat menyebabkan risiko reaktivasi TB serta mempunyai risiko mortalitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan diabetes melitus dengan kejadian tuberkulosis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotapinang. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control yang dilakukan pada bulan januari-oktober 2021 di wilayah kerja RSUD Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Sampel pada penelitian ini adalah penderita DM yang terdignosis TB berjumlah 39 dan Non-TB berjumlah 58 dengan total sampel 97 responden diambil dengan simple random sampling. Analisis dilakukan dengan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji ChiSquare. Berdasarkan hasil analisis bivariat diperoleh lama menderita DM (p=0,037), jenis DM (p=0,871), kadar glukosa darah sewaktu (p=0,000), dan kepatuhan minum OAD (p=0,904). Analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan lama menderita DM dan kadar glukosa darah sewaktu dengan kejadian tuberkulosis. Diharapkan kepada pihak RSUD Kotapinang untuk membuat program pengendalian TB-DM dan membuat kebijakan dalam pencegahan serta guideline terapi khusus pada penderita ke dua penyakit tersebut