Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Fee Auditor Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) (Studi Perusahaan Bumn Periode 2016-2020)

Fee auditor merupakan hal yang sangat penting dibayarkan perusahaan terhadap auditor. Sampai saat ini belum ada peraturan yang meregulasi mengenai besarnya fee audit yang harus dibayarkan oleh perusahaan terhadap kantor akuntan publik atas jasa yang diberikan. Hal-hal yang dapat mempengaruhi penetapan fee auditor adalah ukuran perusahaan, ukuran kantor akuntan publik, leverage, dan profitabilitas. Adapun ukuran perusahaan adalah rasio yang digunakan untuk mengukur besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat dinilai dari total asset. Ukuran kantor akuntan publik adalah organisasi yang diciptakan untuk memberikan jasa akuntansi professional, termasuk audit. Leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya proporsi utang terhadap intensitas modal. Dan profitabilitas kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Fee adalah imbal jasa yang harus dibayarkan perusahaan kepada auditor atas jasa yang telah dilakukan auditor kepada perusahaan tersebut. Auditor adalah akuntan publik yang memberikan jasa audit kepada auditan untuk memeriksa laporan keuangan agar bebas dari salah saji. Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan fee auditor yang dilihat dari ukuran perusahaan, ukuran kantor akuntan publik, leverage, dan profitabilitas. Kemudian secara simultan dan parsial dengan studi di perusahaan BUMN sektor manufaktur periode 2016-2020. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dimana jenis data yang digunakan yaitu data sekunder yang dapat diakses melalui website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dalam bentuk laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan BUMN sektor manufaktur yang konstituen sebanyak 17 perusahaan. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, sehingga diperoleh 8 perusahaan sampel untuk 5 tahun pengamatan dengan 40 unit observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi data panel dengan pendekatan random effect model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan ukuran perusahaan, ukuran kantor akuntan publik, leverage, dan profitabilitas berpengaruh terhadap penetapan fee audit dengan prob. 0,003290 < 0,05. Sedangkan secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penetapan fee audit dengan prob. 0,0012 < 0,05 dengan nilai koefisiennya sebesar 0,468511. Ukuran kantor akuntan publik tidak berpengaruh terhadap penetapan fee audit dengan prob. 0,1498 > 0,05 dengan nilai koefisiennya sebesar -0.164786. Leverage tidak berpengaruh terhadap penetapan fee audit dengan prob. 0,4640 > 0,05 dengan nilai koefisiennya sebesar 0,071014. Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap penetapan fee audit dengan prob. 0,6985 > 0,05 dengan nilai koefisiennya sebesar 0,184316. Sedangkan dari koefisien diterminan (R2 ) menunjukkan bahwa 28,21% penetapan fee audit dipengaruhi oleh ukuran perusahaan, ukuran kantor akuntan publik, leverage, dan profitabilitas, sedangkan sisanya 71,79% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ada dalam penelitian ini