PENERIMAAN KHALAYAK TERHADAP KONSEP HIJRAH DI MEDIA SOSIAL (Analisis Resepsi Followers Instagram @kpopers.hijrah)

Hijrah menjadi gerakan sosial baru keagamaan yang populer beberapa tahun terakhir. Di samping itu juga fenomena hijrah menjadi tren baru di kalangan muda dan para selebriti. Fenomena hijrah di Indonesia sendiri tidak lepas dari perkembangan teknologi komunikasi. Pada era sekarang ini media sosial sangat membatu dalam penyebaran dakwah. Instagram merupakan salah satu media sosial yang sering digunakan sebagai wadah gerakan hijrah. Banyak muncul akun-akun dakwah untuk menyerukan berhijrah. Akun Instagram @kpoper.hijrah merupakan salah satu akun dakwah yang tema hijrahnya dikaitkan dengan budaya korea yang sedang digandrungi banyak orang yaitu kpop. Orang yang menggemari kpop disebut kpopers. Dibalik fenomena kpop itu sendiri, stereotif yang ditunjukkan kepada kpopers mengenai perilaku kegemarannya terhadap Kpop cenderung dipandang negatif oleh sebagian orang seperti fanatik yang bersikap berlebihan, histeris, obsesif, adiktif, dan konsumtif. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana resepsi followers terhadap konsep hijrah pada akun Instagram @kpopers.hijrah. Paradigma penelitian ini adalah konstruktivisme dengan jenis penelitian kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan FGD (Focus Group Discussion) observasi dan dokumentasi. Analisis data teknis dengan tahapan pengumpulan data, pemilihan data, penyajian data dan kesimpulan. Teori yang digunakan adalah Teori Analisis Resepsi oleh Stuart Hall yang dikategorikan pada 3 posisi yaitu hegemoni dominan, negoisasi dan oposisi. Subyek penelitian dari penelitian ini adalah empat orang followers akun Instagram @kpopers.hijrah dengan latar belakang yang berbeda. Hasil penelitian ini adalah ditemukan Subyek 1 Nisa dengan latarbelakang (kpopers berasal dari kelompok islam Muhammadiyah) dan Subyek 2 Nita (mantan kpopers berasal dari kelompok islam Salafi) berada pada posisi dominan hegemoni, subyek 3 Nisa (mantan kpopers namun saat ini kpopers lagi berasal dari kelompok islam Nahdlatul Ulama) dan subyek 4 (bukan kpopers berasal dari kelompok islam persatuan islam) berada posisi negoisasi, dalam penelitian ini tidak ada subyek yang berada pada posisi oposisi. Beragam penerimaan tersebut didasari pada latarbelakang faktor internal, kelompok islam, sumber literasi agama dan motif dalam menggunakan media