Sistem Penyelesaian Sengketa World Trade Organization (WTO) Bagi Negara Berkembang

Sistem Penyelesaian Sengketa telah menjadi suatu bendera dari World Trade Organization (WTO) yang menandakan keberadaan dari sistem penyelesaian sengketa sebagai pilar utama yang penting dalam sistem hukum WTO. Sehubungan dengan keberadaan sekaligus penerapan sistem penyelesaian sengketa yang berdasarkan Dispute Settlement Understanding (DSU) tersebut, negara berkembang anggota WTO dalam hal tertentu menaruh harapannya pada proses penyelesaian sengketa WTO mengingat beberapa kelemahan yang dimiliki oleh negara berkembang di bidang perdagangan dalam rangka upayanya menegakkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban mereka berdasarkan perjanjian-perjanjian (agreement) WTO. Keuntungan dalam menggunakan sistem penyelesaian sengketa WTO pada kenyataannya memotivasi beberapa negara berkembang untuk menyetujui kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan dalam Putaran Uruguay. Sekalipun sistem penyelesaian sengketa telah membawa peningkatan dan kemajuan terjadap kepastian dan efisiensi dalam penyelesaian sengketa, namun pada kenyataannya operasional dari sistem ini hanyalah harapan semata dan baru berupa eforia. Selanjutnya dalam beberapa hal sistem penyelesaian sengketa WTO dalam penerapannya justru menjadi bertentangan dengan kepentingan-kepentingan negara-negara berkembang