Implementasi Pembelajaran PJOK di SMA Pada Masa Pandemi Covid-19 Se-Kabupaten Ponorogo

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi pembelajaran PJOK di SMA pada masa pandemi covid-19 se- Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah guru mata pelajaran PJOK di tingkat SMA se-Kabupaten Ponorogo. Teknik pengambilan sampel menggunakan insidental sample dengan jumlah sampel sebanyak 29 guru. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner melalui Google Form yang dibagikan melalui Whatsapps Group MGMP PJOK SMA Kabupaten Ponorogo dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan pada aspek perencanaan pembelajaran seluruh guru tetap melaksanakan pembelajaran, 71,4% memberikan fasilitas berupa pulsa atau kuota internet pada peserta didik, 79,3% menggunakan metode pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, 64,3% menggunakan metode pembelajaran discovery learning, 65,5% menggunakan media Google Classroom, 75,9% guru menyatakan pembelajaran sesuai dengan RPP. Pada aspek pelaksanaan pembelajaran, 96,6% guru memberikan penjelasan materi sebelum memberikan tugas, 75,9% guru menggunakan bahan ajar visual dengan 72,4% membuat latihan soal untuk pembelajaran kompetensi dasar pengetahuan dan 62,1% memberikan tugas mengamati dan menirukan video keterampilan gerak untuk pembelajaran kompetensi dasar keterampilan, 58,6% menyatakan peserta didik berpartisipasi dengan baik, seluruh guru memberikan kesempatan bertanya dan 42,9% mengkomunikasikan secara laporan tertulis, seluruh guru memberikan feedback dan mengkondisikan siswa untuk berpartisipasi aktif. Aspek penilaian proses dan hasil pembelajaran dalam aspek pengetahuan 69% menggunakan tes tertulis, dalam aspek keterampilan 44,8% menggunakan portofolio dan proyek berbasis aktivitas fisik, dalam aspek sikap 51,7% menggunakan penilaian diri dan observasi guru dengan rubik penilaian 89,7% melalui kesesuaian pengumpulan tugas dan ujian dan 55,2% guru menyatakan penilaian terlaksana dengan baik, 44,8% evaluasi menggunakan refleksi dan lembar pengamatan dan 62,1% menyelenggarakan remidial dan pengayaan, 93,1% guru membuat laporan hasil belajar. Pada aspek kendala pelaksanaan pembelajaran, 55,2% menyatakan pembelajaran sudah sesuai dengan RPP dengan 58,6% guru mengalami kesulitan dalam jaringan internet