Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga Untuk Mengembangkan Kecerdasan Emosional dan Spiritual Anak Sekolah Dasar

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk model pembelajaran Pendidikan jasmani dan olahraga untuk mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual pada anak sekolah dasar. Model pembelajaran Pendidikan jasmani dan olahraga ini dikembangkan pada anak Sekolah dasar untuk mengukur tingkat kecerdasan emosional dan spiritual melalui lima tahap aktifitas jasmani yang ada dalam model pembelajaran tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model desain instruksional ADDIE (Analysis, Desain, Development, Implementasi, Evaluasi), yang dikembangkan oleh Reiser dan Molenda tahun 1990-an merupakan model desain pembelajaran yang menjadi pedoman umum mengembangkan perangkat dan infrastruktur program pembelajaran yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pembelajaran itu sendiri. Subjek penelitian ini adalah Guru Penjas Sekolah Dasar dan Peserta didik Sekolah Dasar. Uji coba dalam penelitian ini dilakukan pada satu Guru Penjas dan 20 peserta didik di SD N Bakalan. Sedangkan pada tahap implementasi dilakukan pada satu Guru Penjas dan 20 Peserta Didik di SD N Jaragan. Hasil penelitian ini adalah model pembelajaran Pendidikan jasmani dan olahraga untuk mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual pada anak sekolah dasar, model pembelajaran ini di validasi oleh para ahli yang terdiri dari tiga orang ahli, dua akademisi dan satu praktisi dalam bidang Pendidikan jasmani dan oahraga. Hasil validasi ahli 1 rerata 3,67 dan SD 0,49, ahli 2 rerata 3,50 dan SD 0,52, sedangkan praktisi rerata 3,67 dan SD 0,49. Pada tahap uji coba ini, dapat dijelaskan bahwa tingkat kecerdasan emosional dalam kategori rendah sebanyak 5 (25%), sedang 7 (35%) dan tinggi sebanyak 8 (40%). Sedangka tingkat kecerdasan spiritual siswa secara berurutan termasuk dalam kategori rendah sebanyak 2 (10%), sedang 10 (50%) dan tinggi 8 (40%). Sedangkan dalam implementasi memperlihatkan bahwa tingkat kecerdasan emosional siswa kategori rendah 4 (20%), sedang sebanyak 5 (25%), dan tinggi sebanyak 11 (55%). Sedangkan kecerdasan spiritual memperlihatkan bahwa siswa berkategori rendah sebanyak 2 (10%), sedang sebanyak 6 (30%), tinggi sebanyak 12 (60%). Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran penjas disini sangat layak dan efektif untuk melaksanakan pembelajaran PJOK di Sekolah Dasar