FENOMENA FULL DAY SCHOOL DI KOTA BENGKULU

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui makna full day school di SMA Muhammadiyah 4 Kota Bengkulu. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi dan menambah wawasan berkaitan dengan full day school. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori kontruksi sosial dari Peter L. Berger. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan program full day school di SMA Muhammadiyah 4 Kota Bengkulu mendapat dukungan dari pihak sekolah, siswa dan orang tua siswa. Penerapan program full day school lebih efektif diterapkan dalam sistem pendidikan dalam membentuk karakter siswa yang lebih baik. Terdapat usaha dalam membentuk karakter siswa yaitu, meningkatkan religiusitas siswa, meningkatkan kedisiplinan siswa, menjadikan siswa yang kreatif serta menjadikan siswa yang memiliki rasa demokrasi yang tinggi. Terdapat hambatan dalam menerapkan full day school bagi siswa dan sekolah seperti sarana dan prasarana, anggaran biaya sekolah bertambah dan uang saku siswa bertambah. Adanya perbandingan sekolah full day dan tidak full day seperti jam sekolah yaitu untuk full day school dimulai pukul 07.15 sampai 16.00 Sedangkan sekolah tidak full day dimulai pukul 07.30 sampai pukul 14.00 WIB. Lama waktu di sekolah full day school 8 sampai 9 jam sedangkan sekolah yang tidak full day 6 sampai 7 jam. Hari sekolah, hari libur dan proses penilaian yang berbeda yaitu untuk sekolah full day kegiatan keagaaman menjadi proses penilaian sedangkan sekolah tidak full day kegiatan keagamaan tidak termasuk ke dalam proses penilaian