KEKASARAN PERMUKAAN BENDA KERJA HASIL PEMOTONGAN MESIN FRAIS (MILLING) DENGAN VARIASI PARAMETER PEMESINAN DAN PAHAT POTONG

Proses frais (milling) merupakan salah satu proses penyayatan material untuk menghasilkan suatu produk. Setiap permukaan yang telah melalui proses pemesinan (milling) akan menghasilkan nilai kekasaran permukaan yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh parameter pemesinan dan variasi mata pahat untuk menghasilkan nilai kekasaran yang paling rendah. Dalam penelitian ini parameter pemesinan yang digunakan adalah kecepatan spindel atau putaran (n) dengan variasi 550 rpm, 930 rpm dan 1100 rpm, pada kedalaman (a) dengan variasi 0,5 mm, 1 mm dan 1,5 mm, namun proses penyayatan yang digunakan adalah proses penyayatan vertikal mengunakan mesin frais konvensional dan menggunakan mata pahat endmild dengan diameter 10 mm. Dapat diketahui bahwa nilai kekasaran permukaan tertinggi adalah pada kecepatan putar 550 rpm dengan kedalaman 0,5 mm yaitu 2,59 μm sedangkan nilai kekasaran permukaan yang paling rendah adalah pada kecepatan putar 1100 rpm dengan kedalaman 1,5 mm yaitu 1,26 μm untuk mata pahat tungga jamak, sedangkan untuk mata pahat tunggal nilai kekasaran teringgi adalah pada kecepatan putar 550 rpm dengan kedalaman 0,5 mm yaitu 3,72μm dan nilai kekasaran permukaan yang paling rendah adalah pada kecepatan putar 1100 rpm dengan kedalaman 1,5 mm yaitu 2,21 μm. Dari variasi mata pahat yang digunakan tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat nilai kekasaran permukaan yang terbaik yaitu dengan menggunakan mata pahat jamak (multi cutting tools) pada proses pemesinan milling. Kata Kunci : Mesin Milling, Mata Pahat, Kekasaran Permukaan