Analisis sistem pengolahan pertanian di Desa Kebonagung Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak

Peranan tanah menjadi bertambah penting seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk yang memerlukan papan atau lahan untuk tempat tinggal. Pemilik lahan biasanya memanfaatkan tanahnya dengan berbagai cara. Kemungkinan pertama adalah dengan diurus sendiri. Pemilik lahan dengan tenaganya sendiri atau membayar upah karyawan menanami lahannya dengan tumbuh-tumbahan atau ditaburi benih kemudian disiram dan dipelihara. Begitulah sampai keluar hasilnya. Sedangkan dengan cara lainnya agar sebuah lahan itu tidak dibiarkan saja menanggur yaitu dengan meminjamkan tanahnya itu kepada orang lain yang mampu mengurusnya dengan alat, bibit ataupun binatang untuk mengelolahnya. Oleh karena itu timbulah kerjasama di antara keduannya, pemilik lahan menyerahkan lahannya kepada petani untuk ditanami. Sehingga kedua belah pihak saling menguntungkan. Dengan demikian rasa tolong menolong tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masayrakat. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui kecenderungan pemilik lahan sawah dalam sistem pengolahan pertanian di Desa Kebonagung Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak. 2) Untuk mengetahui perbandingan resiko, hasil dan biaya dalam sistem pengolahan pertanian di Desa Kebonagung Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan sumber data primer maupun sekunder. Metode pengumpulan data berupa wawancara mendalam (indepth interview), observasi dan dokumentasi. analisi data deskriptif bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Hasil dari penelitian ini adalah 1) para petani di Desa Kebonagung Kecamatan Kebonagung cenderung ke pemilik sawah menggarap sawahnya sendiri karena mayoritas petani memiliki luas lahan yang kecil dan bisa digarap sendiri. 2) perbandingan dari tiga sistem pengolahan pertanian sawah, sistem yang paling mudah adalah menggarap sawahnya sendiri karena biaya yang kecil. Resiko dan hasil yang paling besar adalah sewa tahunan karena biaya sewa tanah yang besar, tetapi memiliki keuntungan yang besar dari hasil produksi lahannya yang besar pul