Implementasi manajemen dakwah dalam pengelolaan wisata ziarah Makam Syekh Abdurrahman Ganjur oleh pemerintah Desa Ngroto Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan

Manajemen dakwah merupakan aspek penting dalam berdakwah, sehingga para Da’i harus mampu menggunakannya dengan baik dan benar agar tercapainya tujuan dakwah dengan maksimal. Pengelolaan dakwah tidak melulu tentang mubaligh, ceramah tetapi dakwah bisa dilkakukan dengan banyak cara, seperti lewat kegiatan religi atau ziarah. Oleh karena itu kegiatan ziarah bisa menjadi sarana untuk penyampaian dakwah apabila dikelola sesuai dengan manajemen dakwah yang baik dan benar. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu guna mengetahui (1) bagaimana implementasi manajemen dakwah dalam pengelolaan wisata ziarah makam syekh Abdurrahman Ganjur oleh pemerintah desa Ngroto Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan obyek penelitianya adalah pengelolaan wisata ziarah makam Syekh Abdurrahman Ganjur oleh pemerintah desa Ngroto Kec. Gubug Kab. Grobogan. Selain itu teknik pengumpulan data yangdilakukan dengan (1) Observasi (2) Wawancara dan (3) Dokumentasi.guna menguji keabsahan data, dalam penelitian ini menggunakan triangulai sumber. Sementara ituanalisis dalam penelitian ini ada tiga yaitu, (1) Reduksi data (2) Display data (3) Konklusi dan Verifikasi data. Penelitian ini memiliki hasil sebagai berikut dalam kegiatan dakwah harus dilaksanakan dengan fungsi-fungsi manajemen dakwah yang baik agar tujuan dakwah dapat dicapai dengan maksimal. (1) Pelaksaan implementasi maanajemen dakwah dalam pengelolaan wisata ziarah makam Syekh Abdurrahman Ganjur oleh pemerintah desa Ngroto Kec. Gubug Kab. Grobogan dapat dilihat dari indikator: (1) Perencanaan Dakwah yang dilakukanoleh pemerintah dea Ngroto dalam mengelola wisata ziarah Makam Syekh Abdurrahman Ganjur dengan merencanakan kegiatan seperti, Rutinan Jum’at Wage, 17-an (pitulasan), Haul 1 Muharram, Haul Ngroto. (2) Pengorganisasian Dakwah dengan membagi tugas dan wewenang secara rinci agar tidak terjadi tumpang tindih tugas dan tanggung jawap guna mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan. (3) Penggerakan Dakwah dilakukan dengan cara menjelaskan peran masyarakat terhadap desa, memberikan apresiasi, membangun hubungan dengan masyarakat dalam menjalankan kegiatan pengelolaan makam Syekh Abdurrahman Ganjur. (4) Pengendalian atau Evaluasi Dakwah dengan cara musyawarah desa (MUSDES), rapat evaluasi kegiatan (Haul 1 Muharram dan Haul Ngroto) yang di selenggarakan di makam Syekh Abdurrahman Ganjur. (2) Hambatan yang dialami oleh pemerintah desa Ngroto dalam pengelolaan wisata ziarah makam Syekh Abdurrahman Ganjur yaitu kurangnya fasilitas yang ada, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan dakwah harus menyewa dari pihak luar guna untuk mendukung kelancaran kegiatan dakwah. Karena banyaknya peziarah yang berkunjung ke makam Syekh Abdurrahman Ganjur dan sarana prasarana yang kurang memadai menjadi kendala dalam pengelolaan wisata ziarah makam Syekh Abdurrahman Ganjur