Al-Qur'an dan permasalahan sosial: pendampingan kemandirian ekonomi komunitas pesantren di pinggiran Kota Malang

Buku ini merupakan hasil pembacaan terhadap kalamullah qawliyah dan kalamullah kauniyah, terutama yang berhubungan dengan penyelesaian ekonomi masa pandemi. Karya ini merupakan upaya menjadikan al-Qur’an sebagai panduan dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi, terutama ekonomi berbasis komunitas. Bisa dikatakan, karya ini ingin membumikan al-Qur’an dalam kehidupan nyata masyarakat Indonesia. Ekonomi yang dimaksudkan dalam karya ini adalah perilaku berproduksi untuk memperoleh keuntungan, keuntungan materi dan keuntungan non materi. Kegelisahan saya dalam masalah ini ialah bahwa kegiatan produksi masyarakat yang sementara bersifat individual, begitu juga sifat bantuan pemerintah yang diberikan pada setiap individu, telah mengakibatkan terpecahnya hubungan sosial di masyarakat. Masyarakat menjadi tidak saling menyapa dalam melakuan kegiatan ekonomi. Liberalisme dan individualisme dalam berekonomi, sebagai dampak riil dari orientasi materialistime masyarakat Indonesia, telah nyata, cetto welo welo dalam fenomena kehidupan masyarakat. Saya melihat banyak orang bertani, beternak, dan berjualan, akan tetapi mereka mudah terlindas oleh pergerakan ekonomi kaum kapitalis. Pemilik kapital begitu mudah menghancurkan pertanian, peternakan, dan bisnis masyarakat yang berjalan secara individu-individu. Sementara kaum kapitalis saling berkolaborasi, membentuk korporasi, untuk mengambil keuntungan dari “ketidakberdayaan” masyarakat petani, peternak, dan pebisnis kecil