PENERAPAN ACTIVE LEARNING PADA PEMBELAJARAN FIQIH DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA DI MA ASSALAM JAMBEWANGI DAN MA NURUL ISLAM WATES

ABSTRAK Anggoro Nur Cahyono, Dosen Pembimbing Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd.I dan Dr. Lu’luk Nur Mufidah M.Pd.I: Penerapan Active Learning pada Pembelajaran fiqih (Studi Multi Situs di MA Assalam Jambewangi dan MA Nurul Islam Wates Kabupaten Blitar). Tesis Program Studi Pendidikan Agama Islam, Tarbiyah, IAIN Tulungagung, 2018 Kata Kunci: Model Active Learning, Pembelajaran, fiqih Penelitian dalam tesis ini dilatarbelakangi oleh banyaknya peserta didik yang kurang antusias terhadap pembelajaran fiqih Pembelajran pendidikan Agama Islam yang masih mengutamakan hasil dari aspek kognitif saja. Seharusnya pelajaran Fiqih lebih mengutamakan hasil pembelajaran pada suatu praktik atau perubahan sikap pada peserta didik terhadap lingkungan kehidupan sehari-hari. Peserta didik dibiasakan untuk menerima masalah dan terbiasa untuk memecahkan serta menghadapinya dengan penuh pertimbangan dan tanggungjawab yang disesuaikan dengan dasar dari AL Qur’an dan Hadits. Sebagai solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan model Active learning dalam pembelajaran fiqih. Pertanyaan masalah dalam penulisan tesis ini adalah: (1) Bagaimana penerapan Active Learning pada pembelajaran Fiqih dalam meningkatkan efektivitas belajar siswa di MA Assalam Jambewangi dan MA Nurul Islam Wates?; (2) Problem apa yang dihadapi dalam penerapan Active Learning pada pembelajaran fiqih dalam meningkatkan efektivitas belajar siswa di MA Assalam Jambewangi dan MA Nurul Islam Wates?; (3) Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi problem penerapan Active Learning pada pembelajaran Fiqih dalam meningkatkan efektivitas belajar siswa di MA Assalam Jambewangi dan MA Nurul Islam Wates?. Penelitian dengan subyek model Active learning dalam pembelajaran Fiqih ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, yaitu peneliti wajib hadir di lapangan karena peneliti instrumen kunci (key instrument). Penelitian ini untuk mengungkap gejala holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami sebagai sumber langsung dengan instrumen kunci peneliti itu sendiri. Peneliti datang langsung ke lokasi penelitian yaitu MA Assalam Jambewangi dan MA Nurul Islam Wates Kabupaten Blitar untuk melakukan penelitian di lapangan. Peneliti melihat dan mengikuti kegiatan model Active learning secara langsung dalam pembelajaran Fiqih dengan tetap berdasar pada prinsip dan kode etik tertentu yang harus ditaati oleh peneliti. Untuk itu, kehadiran peneliti sangat diperlukan untuk mendapatkan data yang komprehensif. Dari hasil penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa: (1) Tahap penerapan pembelajaran fiqih dengan menggunakan model Active learning dapat dilaksanakan dalam tiga tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan untuk mengembalikan konsentrasi siswa dalam memahami materi (berdo’a, membaca ayat-ayat Al-Qur,an, absensi, appersepsi). Kedua, kegiatan inti yaitu membahas materi pembelajaran dengan model Active learning, dengan bekerja kelompok. Siswa aktif dalam pembelajaran dikelas, yaitu mengobservasi, mengidentifikasi, pengolahan data, pembuktian data, kesimpulan.Tahap ketiga adalah kegiatan penutup, guru memberikan penguatan, do’a bersama dan dilanjut ucapan salam (2) Probelemnya guru mengalami hambatan dalam mengajar karena ada siswa yang kurang minat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran (3) Guru berupaya menumbuhkan rasa suka pada diri siswa terhadap mata pelajaran fiqih dengan menyampaikan cerita tentang Fiqih