ANALISIS KESALAHAN KONTEN PADA BUKU AJAR FISIKA SMA/MA KURIKULUM 2013 MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

Skripsi dengan judul “Analisis Kesalahan Konten pada Buku Ajar Fisika SMA/MA Kurikulum 2013 Materi Momentum dan Impuls di Kabupaten Tulungagung” ditulis oleh Fiki Nur Azlina, NIM. 12211173005, Jurusan Tadris Fisika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, dosen pembimbing M. Luqman Hakim Abbas,S.Si.,M.Pd Kata kunci: Kesalahan Konten, Buku Ajar Fisika SMA/MA, Momentum dan Impuls Buku ajar menjadi salah satu komponen penting dalam pendidikan. Hal ini disebabkan karena buku ajar berisi materi yang digunakan guru dan juga siswa sebagai sumber belajar utama. Maka penting untuk buku ajar menyajikan materi dengan benar. Namun pada buku-buku tertentu seperti fisika yang memuat banyak rumus, menjadi tantangan tersendiri dalam penyajiannya, seperti terdapat kesalahan kesalahan konten. Kesalahan tersebut dapat menjadikan buku ajar sebagai sumber miskonsepsi untuk pembacanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kesalahan konten pada buku ajar fisika, mendeskripsikan bentuk-bentuk kesalahan konten pada buku ajar fisika dan mengetahui cara tepat untuk mengantisipasi kesalahan konten yang terjadi pada buku ajar fisika tingkat SMA/MA pada Kurikulum 2013 materi momentum dan impuls. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Subjek penelitian terdiri dari tiga buku, yaitu: Buku A, Buku B dan Buku E. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, pedoman dokumentasi, dan lembar observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan konten terjadi pada Buku A, Buku B dan Buku E. Kesalahan konten Buku A terjadi 4 kali pada aspek penjelasan konsep, 3 kali pada aspek penulisan rumus, 8 kali pada aspek penulisan simbol dan 2 kali pada aspek penyajian gambar. Kesalahan konten Buku B terjadi 4 kali pada aspek penjelasan konsep, 2 kali pada aspek penulisan rumus, 6 kali pada aspek penulisan simbol dan 2 kali pada aspek penyajian gambar. Sedangkan kesalahan Buku E terjadi 2 kali pada aspek penjelasan konsep, 2 kali pada aspek penulisan rumus, 1 kali pada aspek penulisan satuan dan 1 kali pada aspek penyajian gambar. Sehingga aspek kesalahan konten terbanyak terjadi pada aspek penulisan simbol. Sedangkan langkah untuk mengantisipasi miskonsepsi pada buku ajar fisika dapat dilakukan dengan meneliti buku dan membuat peta konsep, menyiapkan rumus baru serta penjabarannya, mengoreksi buku dan memberikan penjelasan bagaimana satuan diperoleh, meneliti buku serta memberikan contoh penulisan dan pengucapan simbol yang benar, dan menyiapkan gambar baru serta memberikan video pembelajaran yang sesuai dengan konsep Sehingga langkah utama antisipasi miskonsepsi buku ajar adalah dengan mengoreksinya