PERANCANGAN ALAT PEMBAKARAN GUNA MEMINIMASI PEMBOROSAN(WASTE)PADA PROSES PEMBAKARAN BATU BATA MERAH (STUDI KASUS UKM BATU BATA BOGELAN)

Seiring dengan pertumbuhan usaha kecil menengah UKM di Indonesia yang semakin mengalami peningkatan, salah satunya adalah suaha pembuatan batu bata. Selain tidak membutuhkan banyak peralataan tetapi juga bahan baku yang mudah didapat. Dalam proses produksinya batu bata juga masih dilakukan secara tradisional tak terkecuali pada proses pembakaran yang masih mengandalkan kayu bakar. Dengan pembakaran yang masih dilakukan secara manual akan membutuhkan waktu yang sangat panjang dan akan banyak menimbulkan aktivitas-aktivitas pemborosan (waste) baik dari segi waktu, tenaga maupun biaya.Oleh karena itu perlu adanya sebuah inovasi alat pembakaran guna membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada proses pembakaran batu bata merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi waste pada proses pembakaran batu bata merah serta memberikan usulan/rekomendai perbaikan terhadap permasalahan yang terjadi pada proses pembakaraan batu bata. Penelitian ini mengintegrasikan metode value stream mapping sebagai tools untuk indentifikasi waste dengan morphology chart sebagai metode perancangan alat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama proses pembakaran batu bata terdapat aktivitas pemborosan waste waiting sebesar 243.613 detik, waste transportatiton sebesar 13.924 detik, dan waste defect sebanyak 1600 batu bata. Sedangkan untuk penggunaan alat pembakaran memerlukan waktu selama 23,04 jam untuk kapasitas 20.000 batu bata dengan rasio perbandingan oli dan udara 1 : 3 dengan tekanan angin sebesar 6 bar serta membutuhkan 6 unit burner untuk sumber apinya