NASKAH ARBA‘IN MADYANI: Suntingan Teks dan Analisis Konsep Targib wa Tarhib Pendekatan Filologi

Terdapat banyak naskah-naskah keagamaan yang tersebar dan belum diteliti secara luas dan mendalam. Di antara naskah keaagaman tersebut ditemukan naskah Arba‘i>n Madya>ni> yang memuat 49 hadis dan ditulis pada tahun 1267 H/1851 M. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi naskah, mendeskripsikan naskah, menyajikan suntingan teks dan transliterasi, serta membuat terjemahan teks. Penelitian ini juga menganalisis konsep Targi>b wa Tarhi>b yang terkandung dalam naskah Arba‘i>n Madya>ni> . Selain itu, penelitian ini juga meneliti kualitas hadishadis yang dimuat dalam kitab tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif yang dipadukan dengan metode filologi modern. Sumber data penelitian ini adalah satu eksemplar naskah Arba‘i>n Madya>ni> yang disimpan di rumah ahli waris yang terletak di Nguruan, Soko, Tuban. Jawa Timur. Data dianalisis dengan pendekatan filologi yang diintegrasikan dengan pendekatan ilmu hadis. Dan penelitian atas kualitas hadis dalam kitab ini menyesuaikan kaidah kesahihan hadis, baik dari sisi sanad maupun matan. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa naskah Arba‘i>n Madya>ni> merupakan naskah tunggal dan kondisi naskah Arba‘i>n Madya>ni> keadaannya masih terawat, tulisan jelas dan mudah dibaca yang ditulis dengan bahasa Arab. Suntingan teks ditampilkan dengan tujuan menyuguhkan bacaan terbaik bagi pembaca. Konsep Targi>b wa Tarhi>b dalam kitab Arba‘i>n Madya>ni> ini terdiri dari beberapa bagian, yakni ajakan dan ancaman dalam sholat dan sholat berjamaah, menuntut ilmu, memuliakan masjid, etika harian, kedemawanan, keutamaan bacaan dzikir, dan pernikahan. Konsep-konsep Targi>b wa Tarhi>b ini menyesuaikan kondisi sekitar ketika Kiai Abu Ishaq Madyani masih berdakwah di lingkungan masyarakatnya dengan pendekatan tasawuf. Dan kualitas hadis-hadis yang tercantum dalam kitab Arba‘i>n Madya>ni> ini pada umumnya da‘i>f dan maud}u>‘, meskipun ada beberapa hadis yang ketika dilacak bersumber pada kutub al-tis‘ah. Selain itu karena tidak dicantumkan sanad pada hadis, ada beberapa hadis yang belum ditemukan sumbernya dari kitab hadis manapun. Selain penelitian tentang sanad hadis, dilakukan juga penelitian terhadap matan hadis, dan ditemukan bahwa beberapa hadis juga tidak memenuhi kriteria dalam kaidah kesahihan matan hadis. Akan tetapi, penggunaan hadis yang lemah ini diperkirakan merupakan strategi Kiai Abu Ishaq Madyani dalam menjalankan dakwah bagi masyarakatnya pada saat itu