KONTEKSTUALISASI AL-QUR'AN KH. SAHAL MAHFUDZ (TELAAH DALAM BUKU NUANSA FIQH SOSIAL)

Kontekstualisasi Al-Qur’an dalam era tinggal landas ini dibutuhkan untuk menanggapi problematika kehidupan sosial di masyarakat. Problematika di masyarakat begitu kompleks sehingga di butuhkan suatu dasar pegangan dalam menanggapi masalah,yaitu Al-Qur’an. Salah satu sosok yang menerapkan prinsip itu adalah sosok KH. Sahal Mahfudh dengan gagasannya dalam buku Nuansa Fiqh Sosial yang memberi sebuah konsep Kontekstualisasi Al-Qur’an. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode kualitatif berbasis pada kajian pustaka. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana kontekstualisasi KH. Sahal Mahfudh dalam buku Nuansa Fiqh Sosial?, Untuk menjawab hal tersebut maka penulis menggunakan teori hermeneutika Double Movement Fazlur Rahman. Hermeneutika Fazlur Rahman menurut beberapa peneliti cukup relevan untuk di gunakan sebuah pijakan dalam penelitian kali ini. Dalam mengapliksikan teori Rahman harus melihat tiga komponen utama yaitu situasi sekarang kembali ke situasi masa pewahyuan dan dikembalikan ke masa sekarang sebagai sebuah jawaban. Hasil dari penelitian kali ini KH. Sahal Mahfudh mengkontekstualisasikan Al-Qur’an dengan mencontohkan surat Ar’d ayat 11, yaitu berbicara tentang perubahan manusia secara individu dan kelompok masyarakat, contoh dari perubahan yang di lakukan yaitu melalui BPPM yang beliau buat, BPPM tersebut adalah upaya KH Sahal Mahfudh untuk memperluas bagi fungsi pondok pesantren yang bukan hanya berpacu dalam dunia pesantren saja melainkan juga harus menyentuh dan berguna bagi masyarakat sekitar. Meskipun dalam penafsiran ayat tersebut KH. Sahal Mahfudh tidak menguraikan secara rinci, tetapi dalam analisis yang penulis analisis KH. Sahal Mahfudh mengikuti kaidah tafsir Al-Qur’an menggunakan metode kontekstual dan hermeneutika dari Fazlur Rahman