PENAFSIRAN M QURAISH SHIHAB TERHADAP HURUN ‘IN DALAM TAFSIR AL-MISHBAH

Beberapa masyarakat salah dalam memahami arti hu>run ‘i>n yang telah digambarkan dalam al-Qur’an ini. Bahkan ada sebagian masyarakat yang salah mempergunakan janji-janji Allah tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu kenikmatan yang telah dijanjikan Allah SWT kepada hamba-hamba pilihan Allah ialah teman pendamping di surga, yakni seorang bidadari. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam al-Qur’an. Penciptaan bidadari dan sifat-sifatnya. Namun yang sering menjadi perdebatan ialah sosok bidadari yang menjadi teman pendamping di surga nanti. Sosok yang memiliki sifat dan karakter yang sangat indah, selalu terjaga dan terciptakan hanya dari kebaikan dan keindahan. Tetapi, sering kali kita pahami hu>run ‘i>n adalah sosok perempuan yang khusus Allah berikan kepada para penghuni surga dari kaum laki-laki. Sedangkan di surga tidak hanya dihuni oleh laki-laki saja. Kemudian untuk para perempuan yang menjadi isteri shalehah dan juga selalu taat beribadah kepada Allah apakah merupakan sosok bidadari yang dimaksudkan tersebut? Kemudian sebagai perempuan muslimah yang selalu mentaati perintah Allah akankah juga mendapatkan hu>run ‘i>n dengan sosok laki-laki. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian tafsir maudhu>’i dengan mengumpulkan ayat-ayat yang ada dalam al-Qur’an yang memiliki tema serupa. Kemudian penulis membahas demgan metode tahlili dengan merujuk pada tafsir al-Mishbah karya Muhammad Quraish Shihab. Hasil dari penelitian ini ternyata dalam pandangan M. Quraish Shihab penulis menemukan beberapa perbedaan dalam menafsirkan ayat-ayat yang berkaitan dengan hu>run ‘i>n dan para penghuni surga baik dalam menafsirkan sifat, karakter dan penciptaan dengan sebagian mufassir baik luar maupun nusantara