RELIGIUSITAS PEDAGANG DI JALAN MALIOBORO PADA MASA PANDEMI COVID-19

Sejak awal tahun 2020 hingga saat ini, Indonesia masih dalam krisis darurat pandemi Covid-19. Seperti yang kita tahu, bahwa Covid-19 ini adalah virus berbahaya yang sifatnya mudah menular, dan menyerang secar global. Adanya virus ini tentunya menyebabkan banyak sekali perubahan, yang diantaranya adalah perubahan pada ekonomi dan ritual kegamaan. Pada perubahan ekonomi, banyak sekali perusahaan yang memberlakukan PHK, hingga pedagang kecil atau UMKM yang minim pendapatan untuk kehidupan sehari-hari. Sedangkan pada kebragamaan, ada tambahan aturan, untuk mentaati protokol kesehatan ketika melakukan ibadah di tempat umum. Sesuai dengan perubahan yang telah disebutkan, penelitian ini membahas tentang religiusitas pedagang di Jalan Malioboro pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini dilakukan untuk menilai dan mengetahui bagaimana religiusitas para pedagang di saat kondisi ekonomi mereka mengalami penurunan yang cukup drastis. Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan atau Field Reseach. Untuk mengumpulkan data dipilih observasi, wawancara, dan dokumentsi sebagai pendukung. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi agama, dengan landasan teori religiusitas dari Glock dan Stark. Kemudian dalam mengolah data, penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis data. Hasil temuan yang didapat pada penelitian yaitu: 1) Pemahaman dan praktek religiusitas pedagang di Jalan Malioboro pada masa pandemi. Dinyatakan bahwa sebagian besar pedagang masih melakukan praktik ibadah dan berpotensi bahwa mereka adalah orang yang religius. Namun sebagian ada juga yang masih tidak mementingkan religiusitasnya. 2) Analisis dimensi agama Glock dan Stark pada religiusitas pedagang di Jalan Malioboro pada masa pandemi. Pada temuan ini ada beberapa dimensi, yang dikemukan oleh Glock dan Stark tentang apa saja yang termasuk dalam karakter religius, dan dari dimensi ini memunculkan motivasi beribadah bagi para pedagang di Jalan Malioboro