BERITA PALSU DALAM PERSPEKTIF HADIS (STUDI ANALISIS ISI TERHADAP HOAX DI ERA PANDEMI COVID-19)

Kemajuan pesat teknologi dan komunikasi global berdampak pada kebebasan di media sosial secara online. Kebebasan tersebut seringkali digunakan untuk menebar fitnah, baik untuk kepentingan pribadi maupun kelompok. Begitupun dengan isu COVID-19, telah banyak beredar informasi palsu di masyarakat. Penelitian dengan judul “Berita Palsu dalam Perspektif Hadis (Studi Analisis Isi terhadap Hoax di Era Pandemi COVID-19” memiliki rumusan masalah bagaimana pemaknaan hadis mengenai berita palsu dan bagaimana pemetaan isi berita hoax COVID-19 di Indonesia dari segi sumber dan kategori penyebaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemaknaan hadis tentang berita palsu dan mengetahui pemetaan isi berita palsu khususnya hoax COVID-19 dari segi sumber dan kategori penyebarannya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis isi yang pemaparannya menggunakan metode deskriptif, yaitu untuk menggambarkan secara detail suatu pesan, atau suatu teks tertentu. Adapun sumber data yang digunakan adalah data-data primer dari situs hoax buster pemerintah https://covid19.go.id/p/hoax-buster dan data sekunder dari kajian atau studi literatur yang menunjang penelitian mengenai berita palsu. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan dokumentasi, dengan melakukan pengamatan terhadap obyek penelitian dan menghimpun data-data penelitian serta mencari data dokumen (teks) dari suatu pesan khususnya berita hoax dan melakukan pencarian terhadap hadis. Terdapat dua landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori ma’anil hadis dan teori analisis isi. Hasil dari pemaknaan hadis tentang hoax dijelaskan dengan metode ma’anil hadis Musahadi HAM dengan melakukan takhrij al-h}adi>s} mengenai h{adi>s} al-ifki dan melakukan kajian seperti kajian linguistik, beberapa hadis-hadis yang setema, dan konfirmasi hadis terhadap ayat al-Qur’an. Terdapat pula sabab makro maupun mikro untuk mengetahui historisasi mengenai h{adi>s} al-ifki. Sedangkan hasil pemetaan dari analisis isi mengenai hoax COVID-19, terdapat 8 kategori konten hoax yang ditemukan yaitu penipuan dengan jumlah terbanyak, kedua kategori kesehatan, disusul kategori politik, bisnis, lalu lintas, agama, kriminalitas, dan lain-lain. Kemudian pemetaan mengenai sumber penyebaran hoax dari beberapa media sosial seperti facebook dengan tingkat penyebaran tertinggi, whatsapp, twitter, instagram, PIKOBAR, artikel dan blogspot serta tangkapan layar. Sedangkan mengenai jenis konten hoax diklasifikasikan menjadi 7 klasifikasi dari FirstDraft. Namun, dari jangka waktu satu bulan pesan yang diteliti hanya terdapat lima jenis konten hoax yakni konten menyesatkan dengan frekuensi tertinggi, kemudian konten palsu, konten salah, konten yang dimanipulasi dan satire/parodi