PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DARING SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 3 PATI TAHUN AJARAN 2020/2021

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui problematika yang dihadapi siswa kelas VIII ketika melaksanakan pembelajaran bahasa Arab secara daring di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Pati serta untuk mengetahui solusinya dalam mengatasi problematika tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Pati. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif deskriptif melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, display dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Problematika Pembelajaran Bahasa Arab Daring Siswa Kelas VIII Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Pati mempunyai dua sudut pandang berdasarkan guru dan siswa. Yaitu : Berdasarkan sudut pandang guru yaitu guru tidak bisa mengontrol anak dengan maksimal, tujuan pembelajaran kurang maksimal, fasilitas atau media pembelajaran yang tidak mendukung, kurangnya pemahaman siswa terhadap media pembelajaran daring, perbedaan latar belakang keluarga baik secara finansial maupun kondisi lingkungan. Berdasarkan sudut pandang siswa yaitu sulitnya koneksi internet, keterbatasan kuota data, motivasi belajar yang menurun, fasilitas atau media pembelajaran yang tidak mewadahi, kurangnya pemahaman orang tua terhadap kondisi siswa, sulit memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. (2) Solusi untuk mengatasi Problematika Pembelajaran Bahasa Arab Daring Siswa Kelas VIII Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Pati mempunyai dua sudut pandang berdasarkan guru dan siswa. Berdasarkan sudut pandang guru yaitu sabar sembari menunggu covid-19 usai, memfokuskan pada tujuan pembelajaran kemahiran menyima‟ dan berbicara, mengunakan aplikasi yang mudah digunakan oleh siswa, memberikan pemahaman terhadap siswa terkait media pembelajarang daring, memberikan perhatian lebih terhadap siswa baik dari guru maupun orang tua. Berdasarkan sudut pandang siswa yaitu mencari koneksi internet yang lebih baik, membeli kuota, menumbuhkan motivasi belajar, menggunakan fasilitas daring secara berkelompok dan belajar lebih giat