KAUM MUDA DALAM GERAKAN KESUKARELAWANAN PENDIDIKAN DI KOMUNITAS KAGEM JOGJA

Gerakan sosial kaum muda bukanlah hal baru lagi di Indonesia. Salah satunya dilakukan oleh Komunitas Kagem sebagai bentuk pelayanan sosial terhadap masyarakat marginal di Desa Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman. Kerentanan ekonomi dan latar belakang pendidikan keluarga yang rendah menjadi alasan terciptanya komunitas ini. Kegiatan kesukarelawanan tersebut didukung oleh Punggawa Kagem yang merupakan mahasiswa dari berbagai kampus di Yogyakarta. Komunitas Kagem sebagai sebuah gerakan sosial berusaha untuk mencptakan pendidikan yang inklusif dan berkualitas untuk masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat dinamika gerakan sosial pendidikan yang dilakukan oleh kaum muda di Komunitas Kagem. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori mobilisasi sumber daya dan teori pendidikan humanis Paulo Freire. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan metode pengambilan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dilakukan dengan model interaktif oleh Miles & Huberman berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat signifikansi pada perkembangan Komunitas Kagem sejak berdiri pada tahun 2012 pada manajemen pengelolaan komunitas, program kerja, dan optimalisasi media sosial. Melalui aktivitas tersebut, tujuan pembentukan komunitas dapat dicapai dan sesuai dengan sasaran yang dituju. Gerakan sosial yang dilakukan di Komunitas Kagem pun mengalami berbagai adaptasi berdasarkan situasi yang ada. Praktik pendidikan humanis dengan metode hadap masalah juga sudah diterapkan oleh Punggawa, namun belum terlaksana dengan sempurna. Praktik yang sudah baik dapat terlihat dari adanya kesempatan berpendapat dan pembelajaran yang mengasah kreativitas anak