Gaya Hidup Konsumtif Pada Komunitas Universal Line Dance Cabang Sleman

Gaya hidup merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Kemajuan teknologi mempengaruhi kehidupan masyarakat hingga saat ini. Seiring berjalannya waktu perilaku konsumtif tidak lagi menjadi asing pada kehidupan masyarakat. Komunitas Universal Line Dance (ULD) menghadirkan kegiatan olahraga rekreasi dengan konsep keindahan di setiap penampilan dan gerakan yang dilakukan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana gaya hidup konsumtif yang dijalani oleh anggota komunitas ULD. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori konsumtif oleh Thorstein Veblen. Teori ini membahas mengenai gaya hidup konsumtif dari sudut pandang kelas menengah yang berusaha menyeimbangkan kekayaan dengan masyarakat kelas atas, serta berusaha menunjukkan eksistensi mereka terhadap kelas di bawahnya. Hal ini terjadi pada komunitas ULD yang mana anggota memiliki gaya hidup tinggi, sehingga anggota terkesan memiliki kemampuan ekonomi yang sama dengan kemampuan ekonomi kelas atas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa anggota komunitas ULD Sleman memiliki gaya hidup konsumtif. Gaya hidup konsumtif memang sudah melekat pada komunitas ULD. Terbentuknya perilaku konsumtif tersebut dapat dilihat dari fashion, meningkatnya intensitas belanja, serta pemakaian waktu luang yang dimiliki oleh anggota komunitas. Gaya hidup tersebut juga mengakibatkan pemborosan yang berlebih. Selain itu, terjadi adanya dominasi fashion dalam komunitas ULD. Dominasi tersebut berupa tuntutan mengikuti fashion dari anggota yang tergolong dalam kelas atas