STUDI KOMPARATIF PENANAMAN NILAI RELIGIUSITAS SEBAGAI PENGEMBANGAN SPIRITUAL QUOTIENT (SQ) SISWA DI SMA NEGERI 1 YOGYKARTA DAN SMAIT ABU BAKAR YOGYAKARTA

Tidak dapat dipungkiri bahwa pada budaya modern saat ini kecerdasan intelektual berkembang begitu pesat. Siswa-siswa di sekolah lebih difokuskan untuk mengembangkan diri dari segi kecerdasan intelektual mengenyampingkan kecerdasan spiritual. Sehingga budaya modern saat ini secara spiritual bodoh. Oleh sebab itu pentingnya peranan sekolah dalam membuat suasana siswa pintar secara spiritual. Hal itu dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan-kegiatan yang mengandung nilai religiusitas yang dapat mengembangkan Spiritual Quotient siswa seperti yang ada di SMAN 1 Yogyakarta dan SMAIT Abu Bakar Yogyakarta. Hal inilah yang menjadikan alasan peneliti untuk mengkaji seperti apa kegiatan dalam menanamkan nilai religiusitas sebagai pengembangan Spiritual Quotient siswa didua sekolah yang memiliki latar belakang berbeda. Berdasarkan kajiannya, penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan yang bersifat kualitatif. Penentuan subjek penelitian dilakukan dengan menggunakan purposive sampling dan snowball sampling. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknik penganalisisan data menggunakan teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan verification. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Konsep penanaman nilai religiusitas di SMAN 1 Yogyakarta dan SMAIT Abu Bakar terletak pada: tujuan yang ingin dicapai, bentuk implementasi dari kegiatan ekstrakulikuler keagamaan dan budaya keagamaan sekolah, Teknik penanaman melalui internalisasi nilai, dan menghasilkan Spiritual Quotient berupa siswa memiliki motifnya yang paling dalam, siswa memiliki kesadaran diri yang tinggi, dan siswa memiliki ketanggapan diri. (2) Implementasi penanaman nilai religiusitas di SMAN 1 Yogyakarta dilakukan melalui kegiatan ektrakulikuler keagamaan yaitu Salam Awal Al uswah, Mentoring dan berbagai budaya sekolah seperti kajian rutin, pembacaan hadist, pojok syiar dan dakwah media. Sedangkan penanaman nilai religiusitas di SMAIT ABY dilakukan melalui kegiatan ekstrakulikuler keagamaan yaitu bina pribadi Islami, mabit dan budaya sekolah yaitu kultum setelah sholat zuhur, pembacaan hadist, apel pagi, dan solat duha. (3) Keberhasilan penanaman nilai religiusitas sebagai pengembangan Spiritual Quotient pada siswa SMAN 1 Yogyakarta dan SMAIT Abu Bakar Yogyakarta adalah siswa memiliki motif diri dalam memaknai nilai keimanan, siswa memiliki kesadaran diri yang tinggi dalam memaknai nilai ketaqwaan, dan siswa memiliki ketanggapan diri dalam memaknai nilai keikhlasan, kesabaran, silaturahmi, ukhwah, dan amanah