Tinjauan Kritis atas Konsep Konstruksi Berkelanjutan dengan Integrasi Metode Rekayasa Nilai dan Pengendalian Kualitas Pada Proyek Bangunan Gedung Bertingkat Tinggi

Konsep konstruksi yang berkelanjutan (sustainable construction) menjadi dasar bagi pekerjaan konstruksi yang ramah lingkungan (green construction). Konsep tersebut dilakukan melalui perencanaan dan pengelolaan proyek konstruksi dengan meminimalkan pengaruh negatif terhadaplingkungan. Penerapan konsep tersebut pada pelaksanaan proyek konstruksi dapat mengakibatkanterjadinya peningkatan biaya (cost overruns). Pembangunan proyek konstruksi bersifat unik,kompleks, serta memiliki risiko tinggi sehingga banyak faktor yang dapat mengakibatkan terjadinyapeningkatan biaya. Penerapan konsep konstruksi berkelanjutan dengan risiko peningkatan biaya(initial cost) perlu dieleminir dengan metode rekayasa nilai (value engineering) dan pengendaliankualitas. Pengendalian kualitas dengan metode lean six-sigma merupakan kombinasi antara Lean dan SixSigma dapat didefinisikan sebagai suatu pendekatan sistemik dan sistematis untukmengidentifikasikan dan menghilangkan pemborosan (waste) atau aktivitas- aktivitas yang tidakbernilai tambah (non-value-added activities) melalui peningkatan terus menerus secara radikal(radical continuous improvement) untuk mencapai tingkat kinerja enam sigma, dengan caramengalirkan produk (material, work-in-process, output) dan informasi menggunakan sistem tarik(pull system) dari pengguna internal dan eksternal untuk mengejar keunggulan dan kesempurnaandengan hanya memproduksi sejumlah kecil cacat untuk setiap satu juta kesempatan atau operasi. Diindustri mnufaktur dikenal target pencaTujuan penulisan adalah menyusun tinjauan kritis atas konsep konstruksi berkelanjutan denganmetode value engineering dan lean six-sigma sehingga dapat dicapai kinerja biaya dan kualitas yangoptimal