Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam pada Sekolah yang Menggunakan Kurikulum Cambridge International (Studi di SMA Madania Bogor)

Tesis ini memaparkan mengenai bagaimana pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah yang menggunakan kurikulum Cambridge International yakni SMA Madania. Tesis ini juga menjelaskan bagaimana SMA Madania sebagai sekolah yang menggunakan kurikulum Cambridge International dalam memandang urgensi Pendidikan Agama Islam dalam menjawab tantangan zaman. Selanjutnya dijelaskan bagaimana proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam pegembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam di SMA Madania Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode pengumpulan data field research dengan melakukan penelitian langsung ke lapangan dan melakukan observasi serta wawancara dengan pihak terkait. Adapun sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah Silabus Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) SMA Madania, hasil observasi, wawancara dan temuan selama penelitian. Adapun sumber sekunder dalam penelitian ini adalah Silabus Kurikulum Diknas, Silabus Madrasah dan Silabus Kurikulum Cambridge serta literature otoritatif yang mengkaji tentang pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI). Seluruh data yang terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisis secara deskriptif analisis. Penelitian ini menemukan bahwa meskipun kurikulum internasional tidak mengenal pendidikan agama, namun Madania berhasil mereformulasi kurikulum pendidikan agama Islam sehingga mampu beradaptasi dengan model kurikulum internasional. Pendidikan Agama Islam tidak hanya sebatas doktrin namun juga memuat nilai-nilai yang memandu siswa untuk memiliki hubungan sosial yang baik di tengah masyarakat yang plural. Penelitian ini mendukung pendapat Azyumardi Azra (2019), Achmad Sayyi (2017) dan Budi Agus Sumantri (2019), yang berkesimpulan bahwa lembaga pendidikan Islam harus mampu menjawab tantangan zaman yang bisa diwujudkan salah satunya melalui kurikulum yang diberi penekanan pada skill 4C (critical thinking, creativity, collaborative dan communication skills) yang dibutuhkan generasi mendatang untuk dapat bersaing secara global