HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI, STATUS PEKERJAAN IBU DAN RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12-36 BULAN

Berdasarkan data riset kesehatan dasar 2018, angka stunting di Indonesia mencapai 30,8 persen, target dari World Health Organization ( WHO ) angka stunting tidak boleh lebih dari 20%. Di desa Kapencar jumlah balita stunting masih tinggi yaitu dari sebanyak 30,14% , kejadian stunting dapat disebabkan oleh pendapatan yang rendah, Status pekerjaan Ibu dan riwayat penyakit infeksi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sosial ekonomi, status pekerjaan Ibu dan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada balita usia 12-36 bulan. Penelitian ini dilakukan di desa Kapencar. Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan desain case control. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita stunting di desa Kapencar wilayah Puskesmas Kertek 2. teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah sosial ekonomi, status pekerjaan Ibu dan riwayat penyakit infeksi. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah stunting. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara status pekerjaan Ibu (p=0,004; OR=6,120), riwayat penyakit diare (p=0,001;OR=9,667), riwayat penyakit ispa (p=0,004; OR=6,600) dengan kejadian stunting pada balita usia 12-36 bulan. Tidak terdapat hubungan status ekonomi (p =0,315;OR=1,889) dengan kejadian stunting.Hasil penelitian ini diharapkan keluarga khususnya ibu untuk lebih memperhatikan status kesehatan balitanya. karena dengan perhatian pemantauan yang baik dapat memberikan asuhan yang baik pula