HUBUNGAN RIWAYAT KEHAMILAN REMAJA DAN RIWAYAT BBLR DENGAN KEJADIAN STUNTING BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GARUNG KABUPATEN WONOSOBO

Latar Belakang: Stunting adalah pendek merupakan kondisi gagal tumbuh akibat dari kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 hari pertama kehidupan sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Salah satu faktor risiko yang mempengaruhi kejadian stunting pada anak balita adalah riwayat kehamilam remaja dan riwayat berat badan lahir rendah (BBLRTujuan: Menganalisis apakah terdapat hubungan riwayat kehamilan remaja dan riwayat BBLR dengan Kejadian Stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Garung Kabupaten Wonosobo.Metode: jenis penelitian survey analitik menggunakan desain cross sectional. Variabel independen dalam penelitian ini adalah riwayat kehamilan remaja dan riwayat BBLR di Wilayah kerja Puskesmas Garung, Kabupaten Wonosobo. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan. Populasi dalam penelitian ini adalah balita stunting yang berada di wilayah kerja Puskesmas Garung yang berjumlah 194 balita dengan jumlah sampel 66 orang menggunakan teknik simple random sampling. ). Instrumen dalam penelitian ini yaitu checklist dan alat ukur tinggi badan. Analisis data menggunakan uji chi square.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan 18 orang (27,3%) responden memiliki riwayat kehamilan remaja.Bayi dengan Bblr dalam penelitian ini adalah 20 orang(30,3%). Kejadian stunting terdiri dari 30,35 sangat pendek dan 69,75 pendek. Pengujian hipotesis tidak ada hubungan riwayat kehamilan remaja dengan kejadian stunting (p=0,530>0,05). Tidak ada hubungan BBLR dengan kejadian tunting (p=1,000>0,050