Peran Pola Asuh Orang Tua Pengganti Dalam Menumbuhkan Kemandirian Santri di Pondok Pesantren Taman Kanak-kanak (TK) Tahfidzul Qur’an Raudlatul Falah Bermi Gembong Pati

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang peran orang tua pengganti dalam menumbuhkan kemandirian santri di pondok pesantren taman kanak-kanak (TK) Tahfidzul Qur'an Raudlatul falah bermi gembong Pati. Dalam penelitian ini akan memaparkan mengenai bagaimana peran orang tua pengganti dalam menumbuhkan kemandirian santri, bagaimana bentuk kemandirian yang ditunjukkan santri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Secara objek kajian, jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Subjek dalam penelitian ini adalah empat orang tua pengganti (Murabbi), satu guru TKIT (sekolah formal), satu Ustadz Tahfidz, dan satu lagi koordinator di Pondok Pesantren Taman Kanak-kanak (TK) Tahfidzul Qur’an Raudlatul Falah. Adapun pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi yang diperoleh langsung dari sasaran penelitian berupa catatan, foto, dan data-data dari sumber terkait dalam penelitian. Hasil dari penelitian ini, yaitu : (1) Peran orang tua pengganti di Pondok Pesantren Taman Kanak-kanak (TK) Tahfidzul Qur’an Raudlatul Falah Bermi Gembong Pati yaitu sebagai fasilitator dalam menjalankan semua kegiatan bimbingan kemandirian. Orang tua pengganti juga menjadi perantara untuk memberikan kegiatan dan stimulus kepada santri dengan cara langsung maupun tidak langsung. Peran orang tua pengganti dalam menumbuhkan kemandirian santri sudah dilaksanakan dengan maksimal, yaitu menerapkan tipe pola asuh otoriter dan pola asuh demokratis dalam mengasuh anak di pondok pesantren taman kanak-kanak (TK) Tahfidzul Qur'an Raudlatul falah. Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua pengganti sudah bisa dikatakan berhasil dalam menumbuhkan kemandirian seorang anak. (2) Bentuk kemandirian yang ditunjukkan santri yaitu, makan, mandi, memakai pakaian, buang air kecil dan besar, dan tidur. Kegiatan dasar yang dilakukan sehari-hari tersebut sudah dapat anak lakukan sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Selain kegiatan tersebut, sebagai anak yang diasuh di pondok pesantren, kemandirian anak ditunjukkan dengan anak yang mengikuti shalat fardhu berjamaah, dan mengikuti jam tahfid