ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROBLEMATIKA TAJDĪDUN NĪKAH KELUARGA TENAGA KERJA INDONESIA (Studi Keluarga di Desa Tanjung Siom Kecamatan Limau Kabupaten Tanggamus)

ABSTRAK Pembaruan nikah atau Tajdīdun Nīkah disini adalah sepasang suami istri yang melakukan akad nikah ulang dengan dasar sikap kehati-hatian dan sikap khawatir dari orang tua barang kali telah terjadi talak selama membina rumah tangga baik secara sengaja maupun tidak. Dengan dilaksanakannya Tajdīdun Nīkah ini diharapkan dapat membawa berkah kepada para keluarga yang melaksanakan sehingga apa yang dicita-citakan secara bersama di dalam mengarungi bahtera rumah tangga segera terwujud. Sebagaimana atas kasus keberangkatannya seseorang suami atau isteri ke luar negeri yang terjadi di Desa Tanjung Siom Kecamatan Limau Kabupaten Tanggamus. Keberangkatan istri tersebut memakan waktu yang relatif lama sampai berbulan-bulan atau malah bahkan bertahun-tahun lamanya. Maka dalam hal ini masyarakat mengambil pendapat Imam Syafi‘i bahwa untuk kehati-hatian jikalau terjadi kata-kata talaq. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa yang melatarbelakangi Tajdīdun Nīkah keluarga TKI di Desa Tanjung Siom Kecamatan Limau Kabupaten Tanggamus serta bagaimana analisis hukum terhadap Tajdīdun Nīkah keluarga TKI di Desa Tanjung Siom Kecamatan Limau Kabupaten. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal apa saja yang melatarbelakangi problematika Tajdīdun Nīkah dan untuk mengetahui analisis hukum Islam mengenai problematika Tajdīdun Nīkah pada keluarga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ada di Desa Tanjung Siom Kecamatan Limau Kabupaten Tanggamus. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Fild Research), yang bersifat Deskriptif Analisis. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dengan kerangka berfikir induktif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa latar belakang terjadinya prosesi Tajdīdun Nīkah ini ditandai dengan adanya kepergian suami/istri yang merantau ke luar negeri untuk menjadi TKI selama bertahun�tahun lamanya dan ketika mereka kembali maka mereka melangsungkan prosesi Tajdīdun Nīkah dengan pasangan yang sama. Dengan alasan Tidak adanya nafkah batin antara pasangan suami istri karena ditinggalkan dalam jangka waktu yang sangat lama, tidak wajibnya nafkah dari seorang istri ketika hanya seorang istri yang pergi merantau, kekhawatiran terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti berselingkuh dan cekcok (pertengkaran), sebab kehati-hatian apabila terdapat kata talaqdan emi keharmonisan rumah tangga.Adapun hukum terhadap prosesi Tajdīdun Nīkah yang terjadi di Desa Tanjung Siom Kecamatan Limau Kabupaten Tanngamus ditinjau dari hukum Islam maupun hukum positif adalah sah, dengan syarat Tajdīdun Nīkah tersebut bertujuan untuk menguatkan pernikahan yang pertam